jpnn.com, STOCKHOLM - Kerusuhan pecah pada Jumat (28/8) di Kota Malmo, Swedia selatan. Sedikitnya 300 orang menggelar protes terhadap tindakan yang anti-Islam.
Sebelumnya pada hari itu, salinan Al-Quran dibakar di Kota Malmo oleh beberapa ekstremis sayap kanan.
BACA JUGA: Kota di Swedia Gunakan Kotoran Ayam untuk Hentikan Penyebaran Corona
Massa melemparkan berbagai benda ke arah petugas polisi dan membakari ban mobil, kata juru bicara kepolisian.
"Kami tidak bisa mengendalikan ini, tetapi kami berusaha secara aktif untuk mengambil kendali," katanya.
"Kami melihat adanya keterkaitan antara apa yang terjadi sekarang dan apa yang terjadi sebelumnya hari ini," lanjutnya.
Demonstrasi semakin panas di tempat yang sama tempat Al-Quran dibakar.
Surat kabar harian Aftonbladet melaporkan bahwa sejumlah aksi anti-Islam berlangsung di Malmo pada Jumat, termasuk saat tiga pria menendangi Al-Quran di antara mereka di lapangan terbuka.
Protes anti-Islam terjadi setelah Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark, Hard Line, ditolak izinnya untuk mengadakan pertemuan di Kota Malmo dan dihentikan di perbatasan Swedia, menurut surat kabar tersebut. (reuters/antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti