jpnn.com, BEIJING - China dilanda dua bencana alam besar dalam waktu berdekatan, menyebabkan sejumlah kota lumpuh dan belasan orang tewas.
Topan Hinnamor yang semula diperkirakan hanya menghajar pesisir timur, ternyata bergeser ke wilayah utara dan timur laut.
BACA JUGA: China Kirim Mesin Perang Tercanggih ke Rusia, Ada Kapal Perusak dan Tank Tempur Tipe 99
Hujan deras disertai angin kencang terjadi di Beijing pada Minggu (4/9) malam.
Beberapa pohon dilaporkan tumbang akibat tiupan angin kencang menyertai hujan deras sekitar pukul 20.00 waktu setempat (19.00 WIB).
BACA JUGA: Jepang Hampir Tsunami Trofi, Thailand, China dan Korea Masing-Masing Satu Gelar
Orang-orang yang sedang berada di jalanan, sibuk menyelamatkan diri saat terjadi angin kencang dan hujan secara tiba-tiba itu.
Meskipun kekuatan menurun, angin kencang sebagai dampak Hinnamnor masih terjadi hingga Senin siang.
BACA JUGA: Model Seksi China Beraksi di Kereta, Polisi Langsung Bergerak
Otoritas China sebelumnya memperkirakan Hinnamnor akan menerjang pesisir timur yang meliputi Provinsi Zhejiang, Provinsi Jiangsu, Kota Shanghai, dan Selat Taiwan.
Namun embusan Hinnamnor bergerak menuju ke utara hingga Kota Beijing, Daerah Otonomi Mongolia Dalam, Provinsi Heilongjiang, dan Provinsi Jilin.
Hinnamnor bergerak dari Laut China Timur dekat Kota Zhoushan, Provinsi Zhejiang, pada Sabtu (3/9), bergerak menuju utara pada Minggu (4/9) malam hingga Senin pagi, demikian Markas Besar Pengendalian Banjir dan Kekeringan China.
Sebanyak 27 unit kapal penyeberangan di Kota Ningbo, Zhejiang, berhenti beroperasi mulai Sabtu.
Sekolah mulai dari TK hingga SMA di Ningbo, Wenzhou, Zhoushan, tutup pada Senin sebagai dampak topan ke-11 tahun ini di China itu.
Lebih dari 50 jadwal kapal pelayaran internasional membatalkan rencana keluar-masuk Pelabuhan Waigaoqiao, Shanghai.
Otoritas kereta metro Shanghai juga telah menerbitkan surat pemberitahuan, berisi tentang imbauan membatasi laju kecepatan, pembatalan operasi, penutupan stasiun, dan evakuasi sebagai dampak Hinnamnor.
Pada Senin (5/9), giliran Provinsi Sichuan diguncang gempa bumi berkekuatan 6,8 SR.
Sedikitnya 21 orang tewas akibat bencana tersebut.
Tujuh korban tewas berada di Kabupaten Luding, sedangkan 14 lainnya di Kabupaten Shimian.
Episentrum gempa bumi berada di kedalaman 16 kilometer pada 29,59 derajat lintang utara dan 102,08 bujur timur, demikian data Pusat Jaringan Kerja Gempa China.
Presiden China Xi Jinping menginstruksikan tanggap darurat gempa di daerah tersebut.
Provinsi Sichuan yang berada di wilayah barat daya China merupakan daerah paling rawan gempa.
Sichuan diguncang gempa terparah pada 12 Mei 2008 yang merenggut sedikitnya 180 ribu nyawa manusia. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif