jpnn.com - TAPTENG – AS, kepala desa (kades) di salah satu desa di Kecamatan Sosorgadong, Tapteng, tidak patut menjadi contoh warganya.
Dia kepergok sedang mengintip seorang gadis belia, LM (16), yang sedang mandi. Yang memergoki ulah AS adalah TM (42), orangtua dari korban gadis kecil tersebut.
BACA JUGA: Hmm..Restu Sinaga Negatif Pakai Dua Jenis Narkotik Ini
Informasi dihimpun wartawan dari lokasi kejadian, oknum kades ini, mengakui perbuatannya dan meminta berdamai kepada keluarga korban. Bahkan, ia mengakui perbuatan-perbuatan sebelumnya, dimana sudah dua kali ia mengintip di tempat yang sama.
“Itu pengakuannya. Sudah dua kali (mengintip),” ujar ibu korban, MRG (35) saat ditemui di kediamannya, Kamis (2/6), seperti diberitakan Metro Siantar (Jawa Pos Group).
BACA JUGA: Sadis Amat, Suami Gorok Leher Istri hingga Nyaris Putus
MRG menceritakan, sebenarnya kejadian itu terjadi pada tanggal 20 April lalu, sekitar pukul 18.30 WIB. Dan, sebelum kejadian ini, putrinya sudah bercerita kepada mereka bahwa saat mandi, ada orang yang mengintip di luar kamar mandi.
Dikatakan, putrinya yang masih duduk di bangku kelas 3 SMP itu melihat ada bola mata yang menempel di dinding kamar mandi.
BACA JUGA: Alamak..Restu Sinaga Sudah Tiga Tahun Candu Narkoba
“Anak saya jadi resah. Ia seperti ketakutan saat menceritakan itu. Kita khawatir jika sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, siapa yang berani jamin itu?” ujarnya.
Dan, mendengar cerita kisah putrinya, kedua orangtua korban pun membuat rencana untuk mengintai siapa orang yang dimaksud putriya itu.
Dan, sekira pukul 18.30 WIB, ayah korba, TM, melihat ada seorang berbadan kurus pendek sedang mendekati ke arah kamar mandi rumah mereka. TM kemudian mengajak salah seorang tetangganya yang juga sermarga dengannya, untuk menguntit dari belakang.
Namun saat itu, mereka tak menyangka kalau yang menempelkan matanya ke dingding kamar mandi itu adalah AS, kepala desa mereka. Bahkan, AS dipergoki dengan kondisi celana melorot ke bawah.
Saat di tangkap AS tersentak karena orangtua korban melihatnya telah menempelkan matanya di dinding di belakang rumahnya. Dengan sigap TM bersama tetangganya itu menangkap AS.
Dan, saat itu AS mengakui perbuatannya dan meminta maaf dan mengajak berdamai. Tetapi, dia minta berdamai hanya di situ saja. Sampai sekarang dia tak ada niat baik menemui, malah mendiamkan begitu saja.
Terpisah, AS saat dikonfirmasi melalui telepon selularnya membantah semua tudingan yang disampaikan warganya. AS membantah keras kalau dirinya mengintip LM saat mandi, sebagaimana yang dituduhkan oleh keluarga LM.
“Saya tidak pernah melakukan aksi itu dan saya tidak ada masalah di kampung saya,” ujarnya.
Namun, tak begitu dengan warga kampung. Bantahan AS ini malah jadi hujatan warga. “Nggak sehat juga kelakuan kades itu. Salah seorang yang terpandang di desa itu berbuat hal-hal semacam itu,” ujar sejumlah warga, yakni JT dan MS. “Sudah sepantasnya ia di hukum,” imbuh mereka.
Sementara, LM yang diwawancarai mengatakan bahwa dirinya beberapa kali diintip saat mandi. Dia mengaku, melihat bola mata di dinding sumur tempat ia mandi. “Saya melihat mata itu sudah dua kali. Sangat menakutkan sekali. Belakangan ini saya samakin was-was kalau mandi,” ujarnya. (gp/ara)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Buru Pemasok Narkoba ke Restu Sinaga
Redaktur : Soetomo