jpnn.com - PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) termasuk lima perusahaan besar di Indonesia yang ada di daftar 500 korporasi terbaik di Asia Pasifik pada 2025 versi Majalah TIME dan Statista.
ADRO bahkan menjadi satu-satunya perusahaan swasta nasional yang masuk posisi lima besar korporasi asal Indonesia dalam daftar tersebut.
BACA JUGA: Pertamina Dinobatkan sebagai Perusahaan Terbaik di Indonesia Versi Majalah TIME
Adapun perusahaan lain asal RI yang masuk ke jajaran atas dalam 500 korporasi terbaik di Asia Pasifik, yakni PT Pertamina (Persero) pada posisi ke-32, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. peringkat 105, PT Astra International Tbk. peringkat 118, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. peringkat 126.
Namun, Pertamina, Bank Mandiri, maupun Bank BRI merupakan badan usaha milik negara (BUMN). Sementara, Astra adalah perusahaan multinasional. Hanya ADRO korporasi swasta nasional yang masuk jajaran lima besar.
BACA JUGA: Begini Modus Eks Juru Bayar Kostrad Dapat Kredit Fiktif BRIguna, Oalah
Dikutip dari TIME, Jumat (14/2/2025), penilaian perusahaan antara lain didasarkan pada kinerja keuangan, transparansi keberlanjutan atau Environmental, Social and Governance (ESG), serta kepuasan karyawan.
Nah, ADRO yang dulunya bernama PT Adaro Energy Indonesia Tbk. itu menempati posisi ke-158 dengan skor sebanyak 86,86.
BACA JUGA: Eks Staf Ahli DPD yang Laporkan Senator RAA ke KPK Merasa Diintervensi
Perusahaan yang baru bertransformasi dengan fokus bisnis di sektor pengolahan mineral dan energi baru terbarukan, itu mendapatkan poin transparansi berkelanjutan sebesar 371.
Sementara itu, tingkat kepuasan karyawan tercatat mendapatkan skor 268.
Laporan tersebut disusun dengan menggunakan analisis komprehensif yang dilakukan untuk mengidentifikasi perusahaan dengan kinerja terbaik di kawasan Asia Pasifik.
"Setelah data dikumpulkan dan dievaluasi, data tersebut dikonsolidasikan dan diberi bobot dalam model penilaian," bunyi laporan itu.
Dalam publikasi itu disebutkan bahwa perusahaan di kawasan Asia Pasifik mampu bertahan dan menapaki tahun penuh optimistis di tengah ketidakpastian geopolitik selama tahun lalu.
Tantangan geopolitik yang sedang berlangsung, seperti ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China, mendorong perusahaan untuk mendiversifikasi rantai pasok.
Selain itu, banyak korporasi yang mengalihkan manufaktur atau sumber ke negara-negara di egional Asia Tenggara seperti Malaysia, Vietnam, dan Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada pasar tunggal.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam