jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengungkapkan mengapa pemerintah tidak transparan dalam memberikan informasi soal kondisi virus Corona dalam negeri.
Pria yang akrab disapa Jokowi ini menyatakan tidak ingin membuat masyarakat panik dengan fakta informasi kondisi virus corona saat ini
BACA JUGA: Kini Wapres dan Seorang Menteri juga Positif Terjangkiti Virus Corona
"Sekali lagi saya sampaikan penanganan pandemi Covid-19 terus menjadi perhatian kami. Memang ada yang kami sampaikan dan ada yang tidak kami sampaikan. Karena kami tidak ingin menimbulkan keresahan dan kepanikan di tengah masyarakat," kata Jokowi di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jumat (13/3).
Jokowi mengatakan bahwa pemerintah telah bekerja keras dalam menangani perkembangan virus corona.
BACA JUGA: Begini Kondisi Pemain Sepak Bola Manolo Gabbiadini setelah Positif Virus Corona
Namun di sisi lain, Jokowi mengingatkan penyebaran virus corona sangat meluas, tanpa mengenal batas negara.
"Seminggu lalu, kita tahu ada 88 negara yang sudah terkena epidemi corona dan pada hari ini sudah 117 negara. Satu minggu melompat dari 88 negara menjadi 117 negara," kata dia.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Perpres PPPK sudah Terbit, Virus Corona dan Demam Berdarah Bersaing
Pada Kamis (12/3) kemarin, kata Jokowi, Indonesia telah memiliki 34 kasus positif virus corona dan dua pasien meninggal dunia.
Meski begitu, lanjut Jokowi, pemerintah tanpa henti mengupayakan kesiapan dan ketangguhan dalam hadapi pandemi ini.
"Langkah-langkah serius telah kami ambil, tetapi juga saya sampaikan, di saat yang bersamaan kami tidak ingin menciptakan rasa panik, tidak ingin menciptakan keresahan di tengah masyarakat. Oleh sebab itu, dalam penanganan memang kami tidak bersuara," jelas Jokowi. (tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga