Alasan Konvensi Demokrat Terasa Biasa-biasa Saja

Jumat, 29 November 2013 – 20:28 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat (PD), Irman Gusman mengatakan konvensi yang diselenggarakan oleh PD saat ini masih dalam tahap pengenalan antara peserta konvensi dengan masyarakat. Dalam fase ini menurut Irman Gusman, dialog dengan sendirinya menjadi sangat penting.

"Jadi, wajar saja jika dalam fase konvensi ini terasa biasa-biasa saja karena memang masih dalam proses pengenalan kepada publik," kata Irman Gusman, usai jadi narasumber dalam serial seminar bertema "Indonesia Menjawab Tantangan: Kepemimpinan Menjadi Bangsa Pemenang", dihadapan Dewan Guru Besar Universitas Indonesia, di Kampus Perjuangan, Aula Fakultas Kedokteran UI, Selemba, Jakarta, Jumat (29/11).

BACA JUGA: Menkes: Lebih Bahaya Bagi-bagi Rokok Daripada Bagi-bagi Kondom

Tapi yang lebih substansi dari semua itu lanjut Irman Gusman, konvensi ini merupakan ajang interaksi antara calon pemimpin bangsa dengan warga masyarakat. Debat diantara sesama kandidat nanti, Januari 2014. "Soal kompetisi, kita mengalir saja karena penilaiannya nanti kan hasil survei," terang Irman Gusman.

Menurut Ketua DPD RI itu, sebetulnya untuk figur kepemimpinan nasional dimasa datang semestinya harus tahu terlebih dahulu masalah bangsa ini seperti apa. "Jadi jangan main ditataran elektabilitas saja," ujar senator asal Sumatera Barat itu.

BACA JUGA: Optimistis Elektabilitas NasDem Naik Usai Rakernas

Lebih lanjut dia mengungkap keinginan masyarakat terhadap calon pemimpinnya yang akan tampil dalam Pemilu 2014 mendatang.

"Dari keseluruhan kunjungan saya ke pelosok daerah-daerah, rakyat ternyata tidak minta yang muluk-muluk. Yang penting jujur dan ikhlas dalam mengurus bangsa ini," ungkap Irman Gusman.

BACA JUGA: NasDem Gelar Rakernas Sambut Tahun Politik

Terlebih melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia dewasa ini yang dirasa belum mendatangkan kesejahteraan bagi sebanyak-banyaknya warga negara. "Pertumbuhan ekonomi Indonesia baru sebatas memberikan kesejahteraan kepada ratusan warga negara saja," tegasnya.

Makanya kita harus lihat di sektor mana ekonomi rakyat itu bisa tumbuh secara optimal. Menurut Irman Gusman, itu yang harus kita dorong. "Kita tidak melarang ada orang kaya, tapi bagaimana nikmat reformasi dan petumbuhan ekonomi ini dinikmati oleh sebanyak-banyak warga negara," harap Irman Gusman. (fas/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolri Pilih Mobil Dinas Kijang Ketimbang Land Cruiser


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler