Alasan Lain untuk Tidak Duduk Terlalu Lama: Penyakit Hati

Sabtu, 26 September 2015 – 02:45 WIB
ILUSTRASI. FOTO: Fox News

jpnn.com - Duduk untuk waktu yang lama telah dikaitkan dengan obesitas, diabetes dan penyakit jantung dan sekarang ada bukti baru bahwa hal itu juga bisa meningkatkan risiko penyakit hati, menurut sebuah studi baru dari Korea Selatan.

Dalam studi tersebut, peneliti menemukan bahwa orang yang duduk selama 10 jam atau lebih setiap hari memiliki risiko 9 persen lebih besar terkena suatu kondisi yang disebut penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD) daripada mereka yang menghabiskan kurang dari lima jam duduk dalam sehari.

BACA JUGA: Senyawa yang Ditemukan di Red Wine dan Coklat Bisa Melawan Alzheimer

Aktivitas fisik juga memainkan peran penting dalam risiko orang terkena NAFLD. Mereka yang aktif secara fisik 20 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan penyakit ini dibandingkan dengan mereka yang tidak aktif.

“Jumlah waktu yang dihabiskan melakukan aktivitas menetap seperti duduk di depan komputer atau menonton TV telah meningkat secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir,” kata peneliti Dr. Seungho Ryu, seperti dilansir laman Fox News, Kamis (24/9).

BACA JUGA: Sabun Biasa Ternyata Juga Bisa Menghilangkan Kuman Loh

Dalam studi tersebut, para peneliti meneliti lebih dari 139.000 pria Korea dan wanita yang melaporkan tingkat aktivitas fisik dan waktu duduk. NAFLD dikonfirmasi menggunakan ultrasound.

Studi ini menunjukkan bahwa aktivitas fisik secara teratur bahkan pada intensitas tinggi tidak sepenuhnya melindungi terhadap risiko yang terkait dengan lama duduk.

“Tubuh kita dirancang untuk bergerak dan tidak mengherankan bahwa perilaku menetap ditandai dengan aktivitas otot yang rendah memiliki dampak langsung pada fisiologi,” Michael Trenell, seorang profesor metabolisme di Newcastle University di Inggris.

BACA JUGA: Tips agar Rambut Terlihat Cerah Bersinar Setiap Hari

Perilaku menetap bisa meningkatkan risiko resistensi insulin dan bisa menurunkan fungsi kardiovaskular. Pada orang dengan resistensi insulin, sel-sel tubuh kehilangan kemampuan mereka untuk merespon insulin dengan mengambil gula dari darah yang menyebabkan kadar gula darah tinggi dan kadang-kadang, diabetes tipe 2.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bapak Ibu, Perhatikan Ini Sebelum Mengolah Daging Agar Tetap Bergizi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler