JAKARTA - Plt Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho gagal dilantik menjadi gubernur Sumut definitif.
Pelantikan yang dijadwalkan semula digelar Kamis (28/2) pukul 14.00 Wib di gedung Kemendagri, ditunda hingga waktu yang belum bisa ditentukan. Gatot sendiri, seharian kemarin tidak terlihat nongol di gedung Kemendagri.
Pintu kaca gedung Sasana Bhakti Praja, di komplek Kemendagri, ditempeli tulisan yang bunyinya, "Pemberitahuan, Acara Pelantikan Gubernur Sumatera Utara Ditunda Sampai Pemberitahuan Lebih Lanjut".
Para tamu undangan pun sebagian besar tidak diberitahu pembatalan acara ini. Akibatnya, begitu mereka sampai ke depan pintu, langsung terkaget-kaget.
Mantan Gubernur Sumut Rudolf M Pardede misalnya, begitu turun dari mobil persis di depan pintu gedung, hanya sesaat berbincang dengan wartawan dan langsung balik.
"Hah...ditunda rupanya," ujar anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sumut itu. Dia mengaku sempat mendengar kabar acara ditunda, dari istri Ketua DPR Marzuki Alie. Selanjutnya, dia konfirmasi ke ulang ke panitia, belum jelas jadi ditunda atau tidak. Karenanya, Rudolf tetap berangkat meski akhirnya kecele.
Hal yang sama dialami Bupati Toba Samosir, Kasmin Simanjuntak. Kepada wartawan, dia mengaku menerima undangan pelantikan pada Rabu malam melalui faks.
Namun, Kasmin tidak langsung balik badan. Dia tetap masuk ke ruang acara. Begitu keluar dari ruang, dia cerita, di dalam ruangan ada sekitar 50 undangan yang hanya duduk-duduk ngobrol. Sebagian merupakan anggota DPRD Sumut.
Nah, di dalam ruangan itu lah, kertas undangan resmi baru dibagikan. Kepada wartawan, dia juga menunjukkan undangan yang diteken Ketua DPRD Sumut, Saleh Bangun.
"Sekarang pulang lah aku. Ngapain di sini. Kerjaanku banyak," ujar Kasmin sembari ngeloyor pergi.
Pintu masuk ruangan sendiri dijaga ketat petugas keamanan gedung kemendagri. Di depan pintu itu pula, pegawai dari Setwan DPRD Sumut, Syahruddin, berdiri. Meski acara pelantikan batal, tidak semua orang boleh masuk, termasuk wartawan.
Tugas Syahruddin yang menyeleksi siapa yang boleh masuk, dengan membawa daftar nama tamu undangan. Yang tak ada di daftar, dilarang masuk.
Hingga pukul 15.00 Wib, tamu undangan masih berdatangan. Semuanya menunjukkan kekagetan. Kepala Badan Kesbangpol Linmas Pemprov Sumut, Eddy Sofyan, juga kaget. Dia tampak mondar-mandir mencari tahu alasan penundaan. "Saya gak tahu. Bukan kapasitas saya memberi penjelasan," ujar Eddy.
Anggota DPRD Sumut, Rina Siantury, sudah tampil cantik dengan mengenakan kebaya. "Ah, ditunda," ujarnya, dengan mengumbar senyum. Dia lantas masuk ruangan.
Anggota DPRD Sumut, Washington Pane, malah keluar dari ruangan. Dia pun tak tahu pasti alasan penundaan ini. "Saya tak tahu perkembangan," ujarnya.
Dikabarkan, di ruangan itu sudah ada antara lain Wakil Bupati Tapteng, Sukran Tanjung dan Wakil Walikota Medan, Dzulmi Eldin.
Lantaran hampir semua yang hadir tak tahu alasan penundaan, sejumlah wartawan langsung menuju ke ruang Staf Ahli Mendagri Bidang Politik, Hukum, dan Hubungan Antarlembaga, Reydonnyzar Moenek, yang juga jubir Kemendagri.
Tatkala di depan gedung Sasana Bhakti Praja orang pada gelisah dan sempat muncul ketegangan-ketegangan kecil lantaran ada sejumlah orang yang tak masuk daftar undangan ngotot ingin masuk, Reydonnyzar santai di ruang kerjanya.
Reydonnyzar menjelaskan, penundaan pelantikan yang rencananya dilakukan Mendagri Gamawan Fauzi ditunda, lantaran pada Kamis pagi pihak Kemendagri menerima permintaan mendadak dari Bamus DPRD Sumut agar pelantikan Gatot ditunda.
"DPRD menyurati, minta penundaan," ujar Donny, panggilan akrab Reydonnyzar yang juga jubir kemendagri itu, di kantornya, Kamis (28/2).
Dengan menyebut sejmlah peraturan perundang-undangan, Donny-panggilan akrabnya-mengatakan, yang punya hajat rencana pelantikan Gatot bukan kemendagri, melainkan DPRD Sumut.
"Hanya disebutkan penundaan saja, mengenai apa alasannya, tanya ke DPRD. Kami hanya memfasilitasi tempat. Yang punya kewenangan menetapkan jadwal, tempat, dan waktu pelantikan DPRD Sumut. Karena mereka minta tunda, ya kita tunda," papar Donny.
Di tempat lain, di lantai II gedung utama Kemendagri, tempat Mendagri Gamawan Fauzi berkantor, digelar pertemuan. Pertemuan di ruang tamu menteri ini dihadiri Dirjen Otda Kemendagri, Djohermansyah Djohan, dengan sejumlah wakil ketua DPRD Sumut, dan Sekdaprov Sumut, Nurdin Lubis.
"Wakil semua, ketua DPRD tak hadir," ujar pegawai yang bertugas di lantai II gedung kemendagri.
Sejam lebih pertemuan digelar, begitu keluar pukul 15.25 wib, Wakil Ketua DPRD Sumut Chaidir Ritonga pelit berkomentar. Dia tidak menjawab saat ditanya apa hasil rapat, jadi ditunda atau tidak. Dia mengatakan, akan menemui para undangan yang masih berada di ruang yang akan digunakan untuk melantik Gatot.
Sedang Dirjen Otda Kemendagri, Djohermansyah Djohan, memastikan bahwa pelantikan Gatot ditunda hingga waktu yang belum bisa dipastikan.
"Ya, pasti (ditunda, red). Mudah-mudahan bisa diatur lagi waktunya," ujar mantan Deputi Setwapres Bidang Politik itu.
Sebagaimana Reydonnyzar, Djohermansyah juga menjelaskan, penundaan dilakukan karena ada permintaan dari DPRD Sumut. Apa alasan penundaan? Djo menjelaskan, di surat DPRD Sumut, hanya dijelaskan bahwa 'ditunda karena sesuatu hal'.
"Nah, apa yang dimaksud sesuatu hal itu, tanya ke DPRD saja," ujar Djo. Yang jelas, kata dia, Gamawan Fauzi sebenarnya sudah siap untuk melantik Gatot Kamis (28/2) kemarin.
Pantauan koran ini, Gamawan sendiri kemarin siang hingga sore berada di ruang kerjanya, tidak ada agenda kerja ke luar kantor.
Sementara, informasi yang digali JPNN, pada Rabu (27/2) malam pukul 20.00 Wib, datang surat usulan dari Gatot mengenai perubahan jadwal cutinya. Sebagaimana diketahui, saat dilantik, Gatot harus dalam posisi aktif sebagai plt gubernur Sumut.
Nah, tanggal 28 Februari 2013, masuk dalam hari cuti Gatot dalam rangka kampanye pilgub Sumut.
Dengan alasan surat usulan perubahan jadwal cuti datangnya sudah kemalaman, kemendagri belum bisa langsung memprosesnya. "Apalagi Pak Zudan (Kepala Biro Hukum Kemendagri, Zudan Arif F, red), sedang tidak ada di kantor," terang sumber JPNN.
Namun, hal itu dibantah Plt Kapuspen yang juga Jubir Kemendagri, Reydonnyzar Moenek. Dia meyakinkan, bukan karena masalah hari cuti Gatot itu yang menjadi ganjalan pelantikan. Dikatakan, masalah revisi izin cuti, merupakan masalah yang sepele. Begitu DPRD Sumut menetapkan jadwal dan hari pelantikan, izin cuti bisa langsung direvisi.
"Soal izin cuti itu kan hanya masalah teknis, kita menyesuaikan saja (dengan permintaan DPRD, red," ujar Donny, panggilan akrabnya. (sam/jpnn)
Pelantikan yang dijadwalkan semula digelar Kamis (28/2) pukul 14.00 Wib di gedung Kemendagri, ditunda hingga waktu yang belum bisa ditentukan. Gatot sendiri, seharian kemarin tidak terlihat nongol di gedung Kemendagri.
Pintu kaca gedung Sasana Bhakti Praja, di komplek Kemendagri, ditempeli tulisan yang bunyinya, "Pemberitahuan, Acara Pelantikan Gubernur Sumatera Utara Ditunda Sampai Pemberitahuan Lebih Lanjut".
Para tamu undangan pun sebagian besar tidak diberitahu pembatalan acara ini. Akibatnya, begitu mereka sampai ke depan pintu, langsung terkaget-kaget.
Mantan Gubernur Sumut Rudolf M Pardede misalnya, begitu turun dari mobil persis di depan pintu gedung, hanya sesaat berbincang dengan wartawan dan langsung balik.
"Hah...ditunda rupanya," ujar anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sumut itu. Dia mengaku sempat mendengar kabar acara ditunda, dari istri Ketua DPR Marzuki Alie. Selanjutnya, dia konfirmasi ke ulang ke panitia, belum jelas jadi ditunda atau tidak. Karenanya, Rudolf tetap berangkat meski akhirnya kecele.
Hal yang sama dialami Bupati Toba Samosir, Kasmin Simanjuntak. Kepada wartawan, dia mengaku menerima undangan pelantikan pada Rabu malam melalui faks.
Namun, Kasmin tidak langsung balik badan. Dia tetap masuk ke ruang acara. Begitu keluar dari ruang, dia cerita, di dalam ruangan ada sekitar 50 undangan yang hanya duduk-duduk ngobrol. Sebagian merupakan anggota DPRD Sumut.
Nah, di dalam ruangan itu lah, kertas undangan resmi baru dibagikan. Kepada wartawan, dia juga menunjukkan undangan yang diteken Ketua DPRD Sumut, Saleh Bangun.
"Sekarang pulang lah aku. Ngapain di sini. Kerjaanku banyak," ujar Kasmin sembari ngeloyor pergi.
Pintu masuk ruangan sendiri dijaga ketat petugas keamanan gedung kemendagri. Di depan pintu itu pula, pegawai dari Setwan DPRD Sumut, Syahruddin, berdiri. Meski acara pelantikan batal, tidak semua orang boleh masuk, termasuk wartawan.
Tugas Syahruddin yang menyeleksi siapa yang boleh masuk, dengan membawa daftar nama tamu undangan. Yang tak ada di daftar, dilarang masuk.
Hingga pukul 15.00 Wib, tamu undangan masih berdatangan. Semuanya menunjukkan kekagetan. Kepala Badan Kesbangpol Linmas Pemprov Sumut, Eddy Sofyan, juga kaget. Dia tampak mondar-mandir mencari tahu alasan penundaan. "Saya gak tahu. Bukan kapasitas saya memberi penjelasan," ujar Eddy.
Anggota DPRD Sumut, Rina Siantury, sudah tampil cantik dengan mengenakan kebaya. "Ah, ditunda," ujarnya, dengan mengumbar senyum. Dia lantas masuk ruangan.
Anggota DPRD Sumut, Washington Pane, malah keluar dari ruangan. Dia pun tak tahu pasti alasan penundaan ini. "Saya tak tahu perkembangan," ujarnya.
Dikabarkan, di ruangan itu sudah ada antara lain Wakil Bupati Tapteng, Sukran Tanjung dan Wakil Walikota Medan, Dzulmi Eldin.
Lantaran hampir semua yang hadir tak tahu alasan penundaan, sejumlah wartawan langsung menuju ke ruang Staf Ahli Mendagri Bidang Politik, Hukum, dan Hubungan Antarlembaga, Reydonnyzar Moenek, yang juga jubir Kemendagri.
Tatkala di depan gedung Sasana Bhakti Praja orang pada gelisah dan sempat muncul ketegangan-ketegangan kecil lantaran ada sejumlah orang yang tak masuk daftar undangan ngotot ingin masuk, Reydonnyzar santai di ruang kerjanya.
Reydonnyzar menjelaskan, penundaan pelantikan yang rencananya dilakukan Mendagri Gamawan Fauzi ditunda, lantaran pada Kamis pagi pihak Kemendagri menerima permintaan mendadak dari Bamus DPRD Sumut agar pelantikan Gatot ditunda.
"DPRD menyurati, minta penundaan," ujar Donny, panggilan akrab Reydonnyzar yang juga jubir kemendagri itu, di kantornya, Kamis (28/2).
Dengan menyebut sejmlah peraturan perundang-undangan, Donny-panggilan akrabnya-mengatakan, yang punya hajat rencana pelantikan Gatot bukan kemendagri, melainkan DPRD Sumut.
"Hanya disebutkan penundaan saja, mengenai apa alasannya, tanya ke DPRD. Kami hanya memfasilitasi tempat. Yang punya kewenangan menetapkan jadwal, tempat, dan waktu pelantikan DPRD Sumut. Karena mereka minta tunda, ya kita tunda," papar Donny.
Di tempat lain, di lantai II gedung utama Kemendagri, tempat Mendagri Gamawan Fauzi berkantor, digelar pertemuan. Pertemuan di ruang tamu menteri ini dihadiri Dirjen Otda Kemendagri, Djohermansyah Djohan, dengan sejumlah wakil ketua DPRD Sumut, dan Sekdaprov Sumut, Nurdin Lubis.
"Wakil semua, ketua DPRD tak hadir," ujar pegawai yang bertugas di lantai II gedung kemendagri.
Sejam lebih pertemuan digelar, begitu keluar pukul 15.25 wib, Wakil Ketua DPRD Sumut Chaidir Ritonga pelit berkomentar. Dia tidak menjawab saat ditanya apa hasil rapat, jadi ditunda atau tidak. Dia mengatakan, akan menemui para undangan yang masih berada di ruang yang akan digunakan untuk melantik Gatot.
Sedang Dirjen Otda Kemendagri, Djohermansyah Djohan, memastikan bahwa pelantikan Gatot ditunda hingga waktu yang belum bisa dipastikan.
"Ya, pasti (ditunda, red). Mudah-mudahan bisa diatur lagi waktunya," ujar mantan Deputi Setwapres Bidang Politik itu.
Sebagaimana Reydonnyzar, Djohermansyah juga menjelaskan, penundaan dilakukan karena ada permintaan dari DPRD Sumut. Apa alasan penundaan? Djo menjelaskan, di surat DPRD Sumut, hanya dijelaskan bahwa 'ditunda karena sesuatu hal'.
"Nah, apa yang dimaksud sesuatu hal itu, tanya ke DPRD saja," ujar Djo. Yang jelas, kata dia, Gamawan Fauzi sebenarnya sudah siap untuk melantik Gatot Kamis (28/2) kemarin.
Pantauan koran ini, Gamawan sendiri kemarin siang hingga sore berada di ruang kerjanya, tidak ada agenda kerja ke luar kantor.
Sementara, informasi yang digali JPNN, pada Rabu (27/2) malam pukul 20.00 Wib, datang surat usulan dari Gatot mengenai perubahan jadwal cutinya. Sebagaimana diketahui, saat dilantik, Gatot harus dalam posisi aktif sebagai plt gubernur Sumut.
Nah, tanggal 28 Februari 2013, masuk dalam hari cuti Gatot dalam rangka kampanye pilgub Sumut.
Dengan alasan surat usulan perubahan jadwal cuti datangnya sudah kemalaman, kemendagri belum bisa langsung memprosesnya. "Apalagi Pak Zudan (Kepala Biro Hukum Kemendagri, Zudan Arif F, red), sedang tidak ada di kantor," terang sumber JPNN.
Namun, hal itu dibantah Plt Kapuspen yang juga Jubir Kemendagri, Reydonnyzar Moenek. Dia meyakinkan, bukan karena masalah hari cuti Gatot itu yang menjadi ganjalan pelantikan. Dikatakan, masalah revisi izin cuti, merupakan masalah yang sepele. Begitu DPRD Sumut menetapkan jadwal dan hari pelantikan, izin cuti bisa langsung direvisi.
"Soal izin cuti itu kan hanya masalah teknis, kita menyesuaikan saja (dengan permintaan DPRD, red," ujar Donny, panggilan akrabnya. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelantikan Gatot Ditunda
Redaktur : Tim Redaksi