jpnn.com - NGAMPRAH-Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Mineral dan Pertambangan (DBMSDAP) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyiapkan enam unit alat/kendaraan berat yang akan disiagakan di setiap Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD). Alat berat akan difungsikan untuk mengantisipasi munculnya bencana alam dijalur mudik yang akan dilalui.
Kepala DBMSDAP KBB, Rachmat Adang Safaat mengatakan, setiap pelaksanaan lebaran, pihaknya selalu menyiagakan berbagai kendaraan berat untuk mengantisipasi adanya musibah dan bencana yang yang terjadi pada lebaran nanti. Keenam unit alat/kendaraan berat itu antara lain loader, dump truck, bulldozer, backhoe, stum, dan dump truck.
BACA JUGA: Dahlan Iskan Kunjungi Kampung Kelinci
"Kami akan siapkan alat berat untuk mengantisipasi bencana alam. Jumlahnya tersebar di berbagai wilayah seperti Cikalong, Padalarang, Ciburuy, Cililin, Gunung Halu, dan Patrol," ujar Rachmat pada wartawan, Kamis (1/8).
Dia menuturkan, pihaknya juga akan menurunkan sebanyak 36 petugas yang akan bersiaga selama lebaran. Mereka akan ditempatkan di posnya masing-masing hingga H+2 lebaran. Agar pelaksanaan mudik lebaran tahun ini sukses, kata dia, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait, seperti Dinas Kesehatan, Satpol PP, hingga Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD), untuk penanganan terpadu pengawasan arus mudik lebaran pada tahun ini.
BACA JUGA: Pemprov Lampung Dianggap Melawan Hukum
Dijelaskan dia, diturunkannya beberapa alat berat ini karena faktor cuaca yang tidak menentu. Sesekali panas, dan kadang-kadang curah hujan yang turun sangat tinggi sehingga kemungkinan terputusnya jalur lalulintas sangat mungkin terjadi. "Makanya kami sediakan alat berat supaya difungsikan untuk menghadapi cuaca yang tidak menentu seperti banjir dan longsor,"jelasnya.
Sementa ra itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Maman Sulaiman mengatakan, di sebagian wilayah Bandung memang terjadi cuaca yang tidak menentu seperti yang terjadi di KBB. Menurut keterangan yang ia dapatkan dari Badan MeteorologiKlimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan yang turun bisa mencapai 66,8 milimeter.
BACA JUGA: Lebaran, Armada Damkar Disiapkan
Dijelaskannya, cuaca seperti ini biasa disebut dengan kemarau basah. Dengan kondisi seperti ini, menurut dia, potensi bencana alam bisa terjadi. Apalagi dari enam belas kecamatan di KBB, beberapa kecamatan merupakan daerah yang memiliki potensi bencana besar, termasuk longsor. Tidak hanya itu, pihaknya juga akan menurunkan 23 petugas yang akan mengawasi sejak H-7 hingga H+7. Petugas tersebut ditempatkan di dua posko pengawasan mudik yaitu Posko Padalarang dan Posko Lembang.
"Sudah kami siapkan relawan di tiap kecamatan. Mereka akan memantau potensi bencana, bila musibah tersebut terjadi, mereka akan langsung melaporkan kejadian tersebut," katanya. (dep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jalur Pantura Mulai Dipadati Pemudik
Redaktur : Tim Redaksi