JAKARTA - PT Mandiri Makmur Mahardika secara resmi memasarkan alat pengukur detak jantung (ECG) mobile di Indonesia, Jumat (15/5). Alat diagnosa jantung ini merupakan produk Singapura.
Menurut Ketua I Yayasan Jantung Indonesia Mia Hanafiah, penyakit jantung merupakan salah satu pembunuh paling berbahaya bahkan disebut sebagai pembunuh nomor satu. Ironisnya 50 persen penderita jantung adalah usia produktif, sehingga ini sangat merugikan bagi masyarakat.
"Kami gembira dengan adanya teknologi baru yang menghasilkan alat pengukur jantung (ECG) mobile yang bisa digunakan masyarakat Indonesia untuk melakukan deteksi dini," ujar Mia dalam peluncuran ECG mobile di Jakarta, Jumat (15/3).
Dijelaskan, EGC adalah alat diagnosa yang mengukur dan merekam aktifitas elektronika dari jantung. Alat ini sangat berguna untuk deteksi dini dari denyut jantung tidak normal dan hal-hal yang memicu serangan jantung.
"Tingkat prevalensi penyakit jantung mencapai 7-12 persen per tahun. Dengan penduduk Jakarta sebanyak 10 juta, minimal ada 700 ribu pasien jantung," ujarnya.
Karena itu dengan alat EPI ECG genggam, tambah Mia, lebih mendekatkan hubungan dokter dan pasien dalam memonitor jantung ataupun sebagai pengganti holter konvensional. Apalagi alat ini sangat mudah digunakan dalam memonitor kondisi jantung seseorang, di mana dan kapan saja.
Ditambahkan dr Sonni Nugroho, dari PT Mandiri Makmur Mahardika, ECG genggam mempunyai tingkat akurasi 98 persen dibandingkan dengan 12 lead ECG konvensional karena bisa merekam melalui komunikasi jaringan seluler.(esy/jpnn)
Menurut Ketua I Yayasan Jantung Indonesia Mia Hanafiah, penyakit jantung merupakan salah satu pembunuh paling berbahaya bahkan disebut sebagai pembunuh nomor satu. Ironisnya 50 persen penderita jantung adalah usia produktif, sehingga ini sangat merugikan bagi masyarakat.
"Kami gembira dengan adanya teknologi baru yang menghasilkan alat pengukur jantung (ECG) mobile yang bisa digunakan masyarakat Indonesia untuk melakukan deteksi dini," ujar Mia dalam peluncuran ECG mobile di Jakarta, Jumat (15/3).
Dijelaskan, EGC adalah alat diagnosa yang mengukur dan merekam aktifitas elektronika dari jantung. Alat ini sangat berguna untuk deteksi dini dari denyut jantung tidak normal dan hal-hal yang memicu serangan jantung.
"Tingkat prevalensi penyakit jantung mencapai 7-12 persen per tahun. Dengan penduduk Jakarta sebanyak 10 juta, minimal ada 700 ribu pasien jantung," ujarnya.
Karena itu dengan alat EPI ECG genggam, tambah Mia, lebih mendekatkan hubungan dokter dan pasien dalam memonitor jantung ataupun sebagai pengganti holter konvensional. Apalagi alat ini sangat mudah digunakan dalam memonitor kondisi jantung seseorang, di mana dan kapan saja.
Ditambahkan dr Sonni Nugroho, dari PT Mandiri Makmur Mahardika, ECG genggam mempunyai tingkat akurasi 98 persen dibandingkan dengan 12 lead ECG konvensional karena bisa merekam melalui komunikasi jaringan seluler.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duet Duo Krim Wajah Berbahan Alami
Redaktur : Tim Redaksi