jpnn.com - Saat ini, semakin banyak alat kebersihan berbasis teknologi yang berlomba-lomba menawarkan kemudahan. Akan tetapi, alat kebersihan konvensional senantiasa bertahan dengan sejumlah daya tariknya.
Pasalnya, alat kebersihan konvensional seperti sapu, kain pel, lap, punya fleksibilitas dan aspek mudah digunakan yang tidak bisa digantikan oleh mesin.
BACA JUGA: Kantor Disdik Tasikmalaya Dirampok, Satpam-Petugas Kebersihan Disekap
“Penggunaanya lebih hemat energi karena tidak membutuhkan tenaga listrik. Perawatan dan penyimpanannya juga relatif lebih mudah. Agar fungsinya maksimal, kuncinya, kita perlu memahami faktor-faktor penting dalam memilih alat kebersihan,” ujar Anggun Supanji Direktur Utama Klinko, produsen alat kebersihan lokal yang menggunakan material benang daur ulang.
Berikut sejumlah tips memilih alat kebersihan dari Klinko:
BACA JUGA: Desa Wisata dapat Bantuan 10 Ribu Produk Kebersihan
1. Pahami Jenis Alatnya
Alat kebersihan yang populer sekaligus penting untuk dimiliki antara lain kain pel, lap, serbet, dan keset. Jenis ruangan serta bangunan, baik rumah ataupun perkantoran juga menjadi pertimbangan dalam menentukan model alat tersebut. Contohnya, kain pel jenis lobby duster dapat diandalkan untuk membersihkan area yang luas seperti koridor perkantoran, aula, lobby, yang ada di tempat-tempat umum. Bentuknya yang flat, persegi panjang, berukuran 60-80 cm dapat menjadi pengganti sapu konvensional yang membantu Anda membersihkan lantai dengan efisien dan mampu menjangkau sudut-sudut ruangan. Sementara, untuk di rumah, Anda cukup menggunakan kain pel string yang standar.
BACA JUGA: Sandiaga Uno Bantu Petugas Kebersihan Desa Bakau Serip Batam
2. Kenali Materialnya
Bahan baku yang berkualitas umumnya ditandai dengan daya serap yang tinggi serta cepat kering. Kini marak kain pel dan lap yang terbuat dari microfiber, yaitu bahan sintetis yang menghasilkan tekstur lembut dan memiliki partikel halus yang bisa menembus debu. Ada juga bahan katun, busa, sumbu, serat karbon yang memiliki masing-masing keunggulan.
Contoh lain, untuk kamar mandi dan dapur, sebaiknya Anda memilih keset berbahan wool dengan desain anti slip yang mampu menyerap air lebih baik.
Berbeda dengan material microfiber biasa, Klinko menggunakan micro polyester, yaitu merekayasa serat polyester yang memiliki daya serap 10 kali lebih efektif dari material katun. Hal tersebut merupakan salah satu wujud Klinko dalam menerapkan prinsip ramah lingkungan di mana produknya menggunakan 80% bahan daur ulang (recycle yarn) hasil limbah tekstil dan tanpa proses pewarnaan kembali. Produk-produk Klinko terbukti memiliki daya serap yang tinggi dan lebih ramah bagi lingkungan dan kesehatan.
3. Metode Pembuatan
Alat kebersihan diproduksi melalui proses jahit dengan berbagai teknik tergantung pada model/motif yang ingin dihasilkan. Contoh, keset wool dibuat dari benang yang ditenun sehingga memunculkan tekstur bulu pada permukaan keset sehingga menyerupai bulu wool dan nyaman ketika digunakan. Ada juga keset spiral yang menggunakan teknik braiding yarn yang dipadatkan sehingga menyerupai tambang, dengan tampilan warna dan desain yang menarik.
4. Masa Pakai
Pilihlah alat kebersihan yang bisa dipakai berulang dan digunakan berkali-kali. Selain hemat biaya, Anda juga turut menjaga lingkungan. Pertimbangkan mengganti alat kebersihan seperti kain pel setiap 4-5 bulan sekali, apabila digunakan dan dibersihkan secara rutin. Sementara untuk keset yang diletakkan di teras, cek kondisinya setiap 6 bulan sekali. Begitupun dengan serbet makan, segera ganti apabila kondisinya sudah robek dan meninggalkan noda yang tidak bisa dibersihkan. Pasalnya, hal tersebut bisa menjadi sarang kuman di sekitar meja makan Anda.
5. Mudah Untuk Dibersihkan
Kualitas alat kebersihan yang mudah dibersihkan sangat bergantung pada jenis bahannya. Namun, sebagai pengguna kita juga harus paham cara membersihkannya. Misalnya kain pel dan lap yang cukup dicuci dengan sabun dan dijemur setelah penggunaanya. Untuk noda membandel, rendam alat kebersihan dalam air panas maksimal 40 derajat Celsius. Jangan membiarkan peralatan kebersihan berada di kondisi lembab terlalu lama agar tidak membuat bakteri mudah tumbuh.
6. Estetika
Selain mempertimbangkan hal-hal di atas, jangan lupa estetikanya. Hal ini diterapkan oleh Klinko yang mengusung identitas Cleaning with Colors yaitu memproduksi alat kebersihan beraneka warna. Klinko ingin agar aktivitas membersihkan dapat terasa menyenangkan dan tidak menjadi rutinitas yang membosankan.
Beberapa contoh produk-produk Klinko adalah keset lantai, kain pel, lobby duster, serta 16 variasi dari produk-produk tersebut. Produk-produk Klinko bisa ditemukan di berbagai e-commerce dan sudah masuk ke toko-toko peralatan rumah tangga terdekat. Produk produksi pabrik Klinko juga sudah banyak terjual dalam bentuk private label sehingga mudah dijumpai oleh masyarakat Indonesia.
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif