jpnn.com, JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengapresiasi alat terapi oksigen beraliran tinggi atau High Flow Nasal Cannula (HFNC).
Alat ini untuk percepatan penanganan COVID-19.
BACA JUGA: Kabar Gembira dari Nadiem untuk Mahasiswa
“Kami sangat mengapresiasi inovasi para peneliti LIPI dalam membantu percepatan penanggulangan pandemi COVID-19 dari sisi terapi untuk kesembuhan pasien COVID-19. Produk inovasi LIPI yang telah lolos uji Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Kementerian Kesehatan ini diharapkan bisa diproduksi massal dan segera bisa digunakan di rumah sakit,” ungkap Menristek Bambang, Jumat (19/6).
Kemenristek/BRIN melalui Konsorsium Riset dan Inovasi terkait COVID-19 terus mengembangkan lebih lanjut hasil inovasi, termasuk alat kesehatan, obat, terapi, dan vaksin dari seluruh lembaga penelitian di Indonesia.
BACA JUGA: Update Corona 19 Juni: Penambahan Pasien Sembuh Covid-19 di Jakarta Terbanyak, Tetapi...
Salah satu inovasi yang didukung tersebut adalah inovasi dari LIPI bernama Gerlink LIPI High Flow Nasal Cannula 01 (GLP HFNC-01) ini.
“High Flow Nasal Cannula (HFNC) ini adalah yang pertama berhasil lolos uji dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Kementerian Kesehatan dan sudah mengantongi Nomor Izin Edar Alat Kesehatan: KEMENKES RI AKD 20403020951 tanggal 17 Juni 2020. Riset ini membuktikan para peneliti LIPI tetap mampu produktif berkarya di tengah situasi pandemi COVID-19,” ungkap Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI Agus Haryono.
BACA JUGA: Update Corona 19 Juni: Penambahan Pasien Positif Covid-19 Terbanyak di Sulawesi Selatan
Gerlink LIPI High Flow Nasal Cannula 01 (GLP HFNC-01) ini adalah salah satu dari jenis produk anestesi terbaik kelas 2B, yaitu High Flow Humidifier Oxygen Device atau alat terapi oksigen beraliran tinggi.
“Inovasi ini sangat berguna untuk pasien COVID-19 untuk tahap awal jika pasien masih dalam kondisi dapat bernafas sendiri. Alat ini mencegah pasien tidak sampai gagal nafas dan tidak harus diinkubasi menggunakan ventilator invasif,” jelas Ketua Kelompok Penelitian Otomasi Industri Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik (Telimek) LIPI Hendri Maja Saputra.
Riset dan pengembangan untuk HFNC ini telah dilakukan sejak April 2020. Hasil riset kemudian menghasilkan produk inovasi nasal cannula atau alat bantu pernafasan untuk menyalurkan oksigen melalui selang yang bening transparan dan lentur untuk menyalurkan oksigen pada saluran pernafasan yang menyempit.
“Penggunaannya tidak sebatas untuk pasien COVID-19, tetapi juga pasien yang mempunyai diagnosis penyakit paru-paru obstruktif kronik, Restrictive Thoracic Diseases (RTD), Obesity Hypoventilation Syndrome 5, deformitas dinding dada, penyakit neuromuskular, dan Decompensated Obstructive Sleep Apnea . Produk ini diharapkan dapat membantu penyembuhan pasien COVID-19 baik yang berstatus ODP, PDP, maupun pasien positif," beber Hendri.
GLP HFNC-01 siap diproduksi dan digunakan rumah sakit, tenaga medis, maupun masyarakat umum karena alat ini dirancang untuk berbagai macam ukuran nasal cannula , sehingga cocok untuk pasien dewasa maupun anak.
“Alat ini dapat diproduksi 100 unit per bulan yang dapat digunakan di fasilitas kesehatan atau digunakan langsung oleh masyarakat umum,” tutup Hendri. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad