JAKARTA - Anggun terkejut. Dia menerima Diamond Platinum Award dari Sony Music Indonesia setelah tampil di ajang Indonesia"s Got Talent Sabtu malam (24/5). Penghargaan tersebut diberikan untuk album internasional pertama Anggun, Snow on the Sahara, yang berhasil terjual lebih dari satu juta copy di 33 negara 15 tahun lalu.
"Aku malah nggak tahu ini dalam rangka apa. Aku tadi beneran kaget waktu pihak Sony memberikan penghargaan ini," ujarnya saat ditemui di Balai Sarbini, Jakarta, dini hari kemarin (25/5).
Bagi Anggun, album yang digarap di Prancis itu merupakan album terpenting dalam hidupnya. Penyanyi kelahiran 29 April 1974 tersebut mengatakan, album Snow on the Sahara itu ibarat paspornya menuju dunia internasional. Awal langkah menuju karir yang lebih sukses dan membuka jalan penyanyi Indonesia untuk masuk ke negara-negara di luar sana.
Anggun mengaku sedikit kecewa karena waktu itu ada beberapa negara yang tidak bisa didatangi untuk promo album. Menurut dia, pemilik paspor Indonesia di beberapa negara, seperti Portugal yang tidak memiliki perjanjian dengan Indonesia, sangat sulit mendapat visa.
Selama 15 tahun perjalanan karir dunia Anggun, dirinya mengaku melewati banyak hal berkesan. Di antaranya, ketika menggarap sebuah lagu dengan Bryan Adams di rumah penyanyi asal Kanada tersebut, bisa berduet dengan Peter Gabriel, dan makan sepiring berdua dengan Queen Latifah. Padahal, saat itu dia belum terkenal di AS, tapi mendapat banyak dukungan dari musisi lain.
"Karir dan bakat kita itu bukan persaingan karena kita punya market sendiri. Kayak yang Andy Warhol bilang, masing-masing dari kita punya fifteen minutes to glory. Sebagai musisi, kita pasti tahu kok kerja kerasnya gimana. Jadi, ngapain mesti sikut-sikutan?" ungkapnya.
Perempuan yang pernah menjadi Duta Pangan Dunia PBB tersebut mengaku tidak pernah mengejar penghargaan dalam ajang apa pun. Bagi dia, penghargaan semacam itu tidak terlalu penting. Meski jika mendapatkannya, dia tentu merasa senang. Anggun lebih mementingkan bisa menulis lagu bagus dan menginspirasi orang lain.
Perempuan berkulit sawo matang itu mengaku trenyuh kalau ada orang yang tidak dia kenal me-mention Twitter-nya. Ada juga pengalaman ketika dia sedang berjalan-jalan di Prancis, tiba-tiba ada laki-laki yang berdiri di hadapannya sambil melotot. Laki-laki yang sedang mendengarkan lagu itu meletakkan earphone di telinga Anggun. "Ternyata, itu lagu aku. Kan senengnya minta ampun. Yang kayak gitu lho buat aku award," tegasnya.
Anggun mengatakan, bapaknya selalu bilang bahwa kesuksesan seorang penyanyi tidak diukur dengan piala. Tapi, bagaimana kejujuran dalam menuliskan lagu. Dia mengaku sering kesulitan menulis lirik lagu karena tidak menemukan kata yang tepat untuk menyampaikan perasaannya. Kadang sampai lebih dari seminggu dia tidak juga menuliskan kalimat-kalimat yang sudah dipikirkan hanya karena ada satu kata yang dirasa belum tepat.
Anggun beberapa kali diprotes orang karena sangat lambat membuat album. Hanya sekitar sebuah album dalam waktu tiga tahun. "Ya, gimana? Lha wong gimana kalau belum selesai. Buat aku, kata-kata itu nggak sekadar kita ciptakan, tapi harus ada fungsinya," tutur ibu satu anak tersebut. (yas/c6/nda)
BACA JUGA: Kim Kardashian dan Kanye West Berbusana Givenchy
BACA ARTIKEL LAINNYA... Charlize Theron tak Pernah Absen Yoga
Redaktur : Tim Redaksi