MONITA Tahalea menjalani karir bermusiknya secara perlahan. Mulai dikenal saat mengikuti Indonesian Idol 2005, dia mengawali debutnya di industri musik dengan menyanyikan Kekasih Sejati dan Selingkuh di album kompilasi Yovie Widianto, Kemenangan Hati (2006).
Gadis berdarah Ambon-Manado-Austria itu baru merilis album solo perdananya bertajuk Dream, Hope & Faith, pada 2010. Album itu diproduseri musisi jazz Indra Lesmana. Setahun sebelumnya, dia menyumbang suara di album kompilasi milik Indra, Kembali Satu, dengan membawakan Sebatas Mimpi.
Tahun berikutnya, dia baru kembali ambil bagian di album 100 % Cinta Indonesia bersama beberapa musisi seperti RAN dan Endah N Rhesa. Dia kebagian membawakan Indonesia Pusaka. Setelah itu, dia seakan kembali ‘menghilang’. Tak tampil menyanyi di televisi, main sinetron apalagi terlibat di film layar lebar.
Monita baru muncul lagi awal tahun ini. Setelah didapuk menjadi pengisi suara dalam sebuah pementasan drama musikal, dia tampil di konser Viva La Vida di JCC, Senayan, akhir pekan lalu. Penyanyi kelahiran 21 Juli 1987 itu mengungkapkan kalau selama tak tampil di depan publik, banyak kegiatan yang dilakoninya.
Salah satunya, menulis cerita pendek. Saking sukanya menuangkan ide dalam bentuk tulisan, dia bahkan sempat ingin kuliah di jurusan sastra. ”Tapi orangtuaku tidak terlalu mendukung. Jadi, aku masuk jurusan desain komunikasi visual,” ungkap penikmat film Wizard of Oz dan Alice in Wonderland itu.
Namun, dia belum percaya diri untuk mempublikasikan karyanya. Dan dia beralasan masih ingin fokus di dunia tarik suara. Saat ini, dia rupanya tengah menggarap album keduanya. Prosesnya terbilang lama, sudah sejak setahun lalu dia menyicil materinya. Tetapi Monita sangat menikmati prosesnya, karena album itu terasa lebih personal.
”Lagunya masih dikumpulin, yang sudah jadi baru dua. Sebenarnya sudah ada banyak (lagu), tapi masih dipilih-pilih lagi yang cocok. Di album (kedua) ini lebih personal, karena mayoritas liriknya saya yang bikin,” katanya. Tak seperti album pertamanya, nuansa jazz tidak terlalu kental di album keduanya. (ash)
Gadis berdarah Ambon-Manado-Austria itu baru merilis album solo perdananya bertajuk Dream, Hope & Faith, pada 2010. Album itu diproduseri musisi jazz Indra Lesmana. Setahun sebelumnya, dia menyumbang suara di album kompilasi milik Indra, Kembali Satu, dengan membawakan Sebatas Mimpi.
Tahun berikutnya, dia baru kembali ambil bagian di album 100 % Cinta Indonesia bersama beberapa musisi seperti RAN dan Endah N Rhesa. Dia kebagian membawakan Indonesia Pusaka. Setelah itu, dia seakan kembali ‘menghilang’. Tak tampil menyanyi di televisi, main sinetron apalagi terlibat di film layar lebar.
Monita baru muncul lagi awal tahun ini. Setelah didapuk menjadi pengisi suara dalam sebuah pementasan drama musikal, dia tampil di konser Viva La Vida di JCC, Senayan, akhir pekan lalu. Penyanyi kelahiran 21 Juli 1987 itu mengungkapkan kalau selama tak tampil di depan publik, banyak kegiatan yang dilakoninya.
Salah satunya, menulis cerita pendek. Saking sukanya menuangkan ide dalam bentuk tulisan, dia bahkan sempat ingin kuliah di jurusan sastra. ”Tapi orangtuaku tidak terlalu mendukung. Jadi, aku masuk jurusan desain komunikasi visual,” ungkap penikmat film Wizard of Oz dan Alice in Wonderland itu.
Namun, dia belum percaya diri untuk mempublikasikan karyanya. Dan dia beralasan masih ingin fokus di dunia tarik suara. Saat ini, dia rupanya tengah menggarap album keduanya. Prosesnya terbilang lama, sudah sejak setahun lalu dia menyicil materinya. Tetapi Monita sangat menikmati prosesnya, karena album itu terasa lebih personal.
”Lagunya masih dikumpulin, yang sudah jadi baru dua. Sebenarnya sudah ada banyak (lagu), tapi masih dipilih-pilih lagi yang cocok. Di album (kedua) ini lebih personal, karena mayoritas liriknya saya yang bikin,” katanya. Tak seperti album pertamanya, nuansa jazz tidak terlalu kental di album keduanya. (ash)
BACA ARTIKEL LAINNYA... NOAH Contek Lady Gaga
Redaktur : Tim Redaksi