Album Titik Api dari Harry Roesli Gang Dirilis Ulang

Jumat, 13 Maret 2020 – 09:01 WIB
Diskusi peluncuran ulang album Harry Roesli Gang bertajuk Titik Api di Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (12/3) malam. Foto: Dedi Yondra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Album dari grup musik Harry Roesli Gang, bertajuk Titik Api, akhirnya dirilis ulang oleh LaMunai Records. Proses rilis ulang salah satu karya dari grup pimpinan Harry Roesli itu punya cerita cukup panjang.

Pada 17 Maret 2017, album pertama dari Harry Roesli Gang bertajuk Philosophy Gang telah dirilis ulang oleh LaMunai Records dalam format vinyl dan CD.

BACA JUGA: Dibuat 4 Tahun, Album Wali Akhirnya Dirilis

Album tersebut didistribusikan secara merata di beberapa negara bagian Asia dan Eropa Barat. Rilisan ulang Philosophy Gang mendapat atensi yang sangat baik dari penikmat musik di dalam negeri maupun mancanegara.

Setahun kemudian, 20 Mei 2018, LaMunai Records kembali merilis album Ken Arok, salah satu dari trilogi album (Philosophy Gang, Titik Api, Ken Arok) Harry Roesli Gang secara terbatas  sebanyak 333 kopi.

BACA JUGA: Sebelum Meninggal, Rama Aiphama Pengin Bikin Album Baru

Setelah 41 tahun album Ken Arok dirilis pertama kali oleh Eterna Records pada tahun 1977 dalam bentuk kaset, LaMunai Records merilis ulang album ini dalam format vinyl dan CD.

Hingga akhirnya pada Maret 2020, LaMunai Records akhirnya kembali merilis album kedua dari Harry Roesli Gang, yakni Titik Api.

BACA JUGA: Album Alfath Voice Membangkitkan Lagu Anak-anak

"Album ini menjadi penutup, melengkapi rangkaian trilogi album awal dari Harry Roesli Gang," kata Rendi, owner LaMunai Records dalam diskusi soal 'Harry Roesli Gang - Titik Api' di Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (12/3) malam.

Titik Api mungkin tidak sepopuler Ken Arok ataupun Philosophy Gang untuk pendengar di Indonesia pada saat itu. Album ini pertama kali dirilis oleh Majalah Aktuil pada 1976 silam.

Pada prosesnya, album Titik Api tercipta untuk memperingati satu tahun pagelaran Opera Rock - Ken Arok yang dipentaskan pertama kali di Dago Tea House, Bandung.

Oleh sebab itu, LaMunai memilih untuk merilis Titik Api di bagian akhir dari trilogi Harry Roesli Gang, album ini adalah penyempurnaan dari musik Philosophy Gang dan Ken Arok.

Album Titik Api dari Harry Roesli Gang, dinilai merupakan sebuah perkawinan silang yang optimal antara musik timur dan barat, yang saat itu sangat digandrungi anak muda Indonesia.

Materi di dalamnya menyajikan sebuah fusi antara nada rock dari raungan gitar, keyboard dan drum dengan bebunyian organik. Seperti gamelan, rebab, angklung sampai bel sepeda, semua diaduk dan dikemas dengan sangat baik oleh Harry Roesli Gang. 

Sama seperti album sebelumnya, album Titik Api dari Harry Roesli Gang ini juga diedarkan di sejumlah negara. Album dirilis ulang dalam bentuk piringan hitam.

"Album ini kami diedarkan di Indonesia dan beberapa negara di Eropa," imbuh Rendi.

Peluncuran ulang album Titik Api dari Harry Roesli Gang ditandai dengan sebuah diskusi tentang sepak terjang mendiang Harry Roesli menggarap album tersebut.

Diskusi diadakan di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (12/3) malam. Menghadirkan sahabat, rekan satu grup, pengamat musik, dan pelaku industri musik saat ini. Antara lain, Dieter Mack, Hari Pochang, Harsya Wahono, Herry Dim, dengan moderator David Tarigan. (mg3/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Yondra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler