Alex Legowo, Faisal Bikin Buku, Hidayat Masih Yakin Lolos

Kamis, 12 Juli 2012 – 07:12 WIB

JAKARTA - Kekalahan yang dialami empat pasangan Cagub, disikapi mereka secara beragam. Cagub Alex Noerdin misalnya, dia mengaku menerima kekalahan itu sebagai bagian dari sebuah kompetisi.

"Inilah perjalanan hidup, saya belum pernah kalah dalam mengikuti Pilkada. Ini situasi yang sangat sedih, kalah, telak. Kita tidak boleh cari alasan bahwa ada yang tidak jalan, ada yang tidak sesuai dengan harapan. Atau waktu terlalu singkat, karena kita tahu dari awal kalau waktu itu singkat, tapi kenapa mau," kata Alex.

Alex menambahkan, tidak boleh beralasan karena dirinya diminta bukan karena keinginannya. "Kalah ya kalah. Terima kekalahan dengan lapang dada. Tapi yang terpenting, bagaimana kekalahan ini bisa menjadi pelajaran," tegas Gubernur Sumatera Selatan itu.

Bagi Alex, banyak hal dengan Pilkada ini yang bisa menjadi pelajaran. "Saya jadi kenal Pak Nono Sampono. Berpasangan dengan beliau, itu satu kebanggaan, satu kehormatan. Saya sekarang bisa mengukur, siapa yang benar-benar membantu, dan siapa yang cuma basa-basi," tukasnya.

Alex juga mengaku tak ingin terus larut dengan hasil yang diraihnya di Pilkada DKI. "Sedih itu pasti, tapi paling lama hanya tiga hari, itu akan hilang. Saya hanya perlu tidur enam jam saja, saya sudah pulih. Nanti malam saja (kemarin, Red) saya sudah rapat untuk Sumatera Selatan. Walau begini kan, saya masih gubernur," ujarnya lantas tertawa.

Alex juga meminta kepada tim sukses dan pendukungnya untuk tidak berharap bisa mengubah hasil yang sudah diraih. "Jangan berharap ada keajaiban, berharap angka itu berubah, terima saja dengan ikhlas dan legowo. Ternyata kita memang belum diberikan amanah," paparnya.

Senada dengan Alex, Nono Sampono juga mengaku legawa dengan hasil Pilkada DKI. "Saya merasa terhormat dan bangga, karena bisa mengenal bang Alex, abang saya. Berjuang bersama. Dalam sebuah games, selalu ada yang menang dan ada yang kalah. Dan kami di pihak yang kalah," ujar Nono.

Nono secara sportif mengakui kekalahan. Bagi dia, dia bersama Alex Noerdin dan tim sukses telah berusaha. "Kita sudah berbuat sebaik mungkin. Kita harus menerima hasil ini dengan legowo. Tidak perlu mencari-cari lagi siapa yang salah. Marilah kita melihat ke depan, kita masih diberikan umur, masih diberi kesempatan untuk berbuat apa saja yang bisa kita lakukan. Toh, selama ini juga kita sudah berbuat," pungkasnya.

Sementara itu, Cagub Hendardji juga mengakui kekalahannya dan berharap siapapun pemenang Pilgub pihaknya akan menerima. Menurut ketua tim Humas Hendardji-Riza, Alief Syachviar, siapapun gubernur mendatang yang terpilih,  harus membawa perubahan yg signifikan buat Jakarta.

"Sebagai Ibukota negara, Jakarta membutuhkan Gubernur yang mau dan mampu bekerja secara profesional.  Dekat dengan warga dan punya visi Internasional," ujarnya singkat.

Sikap berbeda ditunjukkan Cagub Faisal Basri. Kekalahan dalam Pilkada DKI 2012, tak membuat calon dari jalur independen ini patah semangat. Ia mengaku lapang dada, dan menerima kekalahanya ini. Menurutnya, meski tak terpilih menjadi gubernur, ia merasa bangga telah mampu menorehkan sejarah, melakukan upaya pembaharuan politik melawan oligarkhi partai politik dan korupsi.

"Meski kalah, tapi motivasi, strategi, dan orientasi cerdas yang kami lakukan akan dicatat publik sebagai gagasan brilian mewujudkan cita-cita perbaikan Jakarta dan juga Indonesia," kata Faisal, kemarin (11/7).

Faisal mengungkapkan , dirinya dan Cawagub Biem Benyamin, serta  tim telah berjuang dan memberikan makna kontestasi dalam pemilu. Untuk itu, ia  mengajak para pendukungnya tetap semangat untuk terus melanjutkan perjuangan.

"Yakni, dengan menghimpun kekuatan untuk  terus menumbuhkan energi gerakan sosial. Kita telah menjadi teladan dan tokoh pembaruan politik yg ditopang kerja keras kawan-kawan tim. Jangan pernah menyerah untuk perjuangan memperbaiki keadaan," ujarnya.

Saat ditanya, apa yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Faisal, mengaku ingin membuat buku yang berisi pengalamannya mengikuti Pilkada DKI dari jalur independen. "Rencana kami akan membuat buku untuk mempermudah pembelajaran bagi calon independen di daerah lain," tutur Faisal.

Bagaimana sikap Hidayat Nur Wahid yang diusung PKS? Meski menurut quick count hanya memperoleh posisi ketiga dengan angka sekitar 11 persen, Hidayat mengaku masih optimistis bisa melaju ke putaran kedua. Pria asal Klaten, Jawa Tengah, ini yakin kalau semuanya bisa berubah. "Selama belum ada keputusan resmi, semuanya masih bisa berubah,"tegasnya.

Hidayat juga mengucapkan banyak terimakasih kepada masyarakat Jakarta yang sudah memberikan suaranya. "Menang kalah dalam sebuah pertandingan hal biasa. Siapapun pemenangnya dan dia punya niat untuk melakukan perubahan di Jakarta itu patut didukung," tuturnya. (yay/wok/pes)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mega Instruksikan Kader PDIP Tutup Potensi Kecurangan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler