jpnn.com - MENJADI pembalap, bukanlah cita-cita Alexandra Asmasoebrata. Bahkan sedari kecil tak pernah terbersit untuk menjadi pembalap. Kemahirannya mengendarai mobil balap saat ini diakuinya lantaran terpaksa mengikuti kemauan orangtuanya.
"Saya dipaksa sama papah, tahun 2001 kira-kira pas umur 11 tahun. Ya mau gimana lagi, jaman dulu kalau enggak ngikutin kemauan orangtua, nanti saya dianggap durhaka. Meski papah saya seorang pembalap, saya enggak pernah ada kepikiran akan jadi pembalap," ungkap Alex dalam malam inspiratif Kultum Supermentor berbagi 'Resep Sukses, Life Skill dan Etos Kerja' di Ballroom Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Jumat (25/4) malam.
BACA JUGA: Raffi Ahmad Lamar Nagita Slavina Besok?
Dia juga merasa aneh, sebab sejak kecil kedua orangtuanya kerap mencekokinya dengan berbagai macam jenis olahraga. Mulai dari basket, renang, golf, tenis dan sebagainya. Dia pun sempat bertanya mengapa diperlakukan berbeda dengan teman seusianya.
"Dari kecil saya dijejelin olahraga sama mama papah. Saya sempat nanya, kenapa saya waktu itu beda sama teman-temen seusia saya, mereka diikutin les matematika dan balet, saya malah lebih disuruh olahraga dan olahraga," beber dia.
BACA JUGA: Miley Cyrus Masuk Dalam 100 Tokoh Paling Berpengaruh
Meski begitu, wanita bernama lengkap Allida Alexandea Nurlutfia itu bersyukur atas apa yang selama ini dibekalkan pada orangtuanya. Kini lewat balapan, Alex telah mengharumkan nama Indonesia di luar negeri lewat prestasinya. "Jadi beda dan unik itu luar biasa, karena sangat jarang ada pembalap cewek," sebutnya. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Ririn Dwi Adriyani Bikin Kaftan Limited Edition
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fatin dan Mikha Dipertemukan Dalam Duet Mesra
Redaktur : Tim Redaksi