Alfamart Target Buka 800 Cabang Baru

Senin, 22 Oktober 2012 – 11:23 WIB
SURABAYA-Minimarket termasuk peritel modern yang gencar melakukan ekspansi gerai. Tahun ini, Alfamart menargetkan penambahan gerai baru sebanyak 800 yang tersebar di berbagai daerah. Selain Jawa dan Bali, Sumatera dan Sulawesi Selatan menjadi target ekspansi perusahaan ritel berjaringan nasional itu.

Perwakilan Direksi PT Sumber Alfaria Trijaya Bambang Setyawan Djojo mengatakan tahun ini perusahaan menargetkan membangun 800 gerai baru. Dijelaskan, sebagian besar masih berada di jawa mengingat potensi masih besar. Selain itu, fokus membidik market di Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan.

"Sementara masih di wilayah itu, memang untuk Kalimantan kami belum masuk ke sana, tapi rencana jangka panjang ada. Mudah-mudahan sampai akhir tahun bisa membuka lebih dari 800 gerai dengan rata-rata pertumbuhan tiap tahun 10-20 persen," tutur dia di sela acara olahraga bertajuk Gowes Sehat Bareng Alfamart, Minggu (21/10). Sedangkan tahun kemarin tercatat, total jumlah gerai sebanyak 5.797 gerai yang tersebar di Jawa 5.175 gerai, Sumatera 371 gerai, Sulawesi 142 gerai dan Bali 109 gerai.

Sejalan dengan pembukaan gerai tersebut, Alfamart mengembangkan jumlah pusat distribusi atau distribution center (DC). Dijelaskan, saat ini pihaknya mengoperasikan 19 DC yang tersebar di seluruh daerah, tiga di antaranya di Jatim antara lain di Sidoarjo, Malang dan Jember. "Kami targetkan penambahan menjadi 21 DC," tutur dia.

Sementara Kepala Cabang Surabaya Rumanto Juliwibowo mengatakan penambahan gerai di wilayahnya bisa menyentuh 100 toko. Saat ini tercatat jumlah gerai sebanyak 400 toko yang tersebar di 10 wilayah, beberapa di antaranya Surabaya, Sidoarjo, Gresik sampai Madura. "Madura merupakan salah satu market potensial untuk pengembangan gerai. Targetnya dari 22 menjadi 40 gerai pada tahun ini," tandas dia.

Dikatakan, sepanjang setahun terakhir pasar di Madura cenderung berubah. Menurutnya, pola belanja masyarakat sudah mulai mengarah pada ritel modern, termasuk minimarket. Kondisi itu berbeda jauh ketika Alfamart kali pertama masuk ke sana pada 2007 lalu. Saat itu, penambahan sebanyak 1-2 gerai sudah cukup bagus.

Selain mengembangkan gerai dengan kepemilikan sendiri, Alfamart memacu pertumbuhan gerai waralaba atau kepemilikan oleh masyarakat. Disebutkan, saat ini komposisinya 60 persen milik sendiri dan sisanya 40 persen merupakan waralaba. "Ke depan kami akan mendorong pertumbuhan gerai waralaba," tutur dia. Disebutkan, nilai investasi satu gerai bisa mencapai Rp 700-800 juta. "Tapi, kalau tanah dan bangunan sudah siap, cukup mengeluarkan Rp 250 juta," sambungnya.

Secara terpisah, Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jatim Abraham Ibnu mengatakan minimarket merupakan ritel modern yang paling ekspansif. Tak hanya ritel berjaringan nasional, tapi juga ritel lokal. "Sebab, dari sisi market memang potensial dengan jumlah penduduk yang besar. Makanya wajar kalau peritel asing banyak yang berminat memperluas pasarnya di Indonesia," tandasnya. (res)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hyundai Sasar Segmen Premium

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler