jpnn.com, SUKABUMI - Saat ini pasien positif COVID-19 yang sedang menjalani perawatan di dua rumah sakit rujukan di Kota Sukabumi tinggal tujuh orang dengan kondisi terus membaik dan tidak menggunakan alat bantu pernapasan.
"Hari ini atau Sabtu (27/6) pasien COVID-19 yang sembuh bertambah satu orang, sehingga total yang sembuh 57 orang dari data keseluruhan 64 orang, sementara sisanya masih dirawat di ruang isolasi khusus RSUD R. Syamsudin SH dan RS Secapa Polri Kota Sukabumi," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi Wahyu Hendrayana, Sabtu.
BACA JUGA: Mudah-mudahan Hasil Tes di Stasiun KRL Tidak Banyak yang Positif Corona
Sesuai data terbaru Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 per Sabtu ini, tujuh pasien yang masih menjalani perawatan tersebut enam berjenis kelamin laki-laki dan satu perempuan.
Dari tujuh orang tersebut tiga pasien dirawat di RSUD R. Syamsudin SH dan empat lainnya di RS Secapa Polri.
BACA JUGA: Kasus Corona di Aceh: Waspada
Dia mengatakan, tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Kota Sukabumi mencapai 90 persen lebih atau hingga kini belum ada yang meninggal dunia akibat virus tersebut.
Dia mengharapkan tujuh pasien itu hasil pemeriksaan usap tenggorokan selanjutnya bisa negatif dan dinyatakan sembuh oleh tim medis serta diizinkan pulang.
BACA JUGA: Kata Najwa Shihab soal Mewabahnya Hoaks, Wajib Dibaca
Meskipun sudah dinyatakan sembuh dan hasil tes usap negatif, pasien tetap harus melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari dengan pantauan dari pihak puskesmas maupun petugas Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 tingkat kecamatan.
Dia mengatakan, ada satu pasien yang awalnya sempat negatif, tetapi setelah dilakukan pemeriksaan usap lanjutan hasilnya kembali positif.
Maka dari itu, katanya, tidak menutup kemungkinan mereka yang sembuh bisa kembali lagi terinfeksi virus yang bisa menyebabkan kematian itu.
"Hampir sebulan ini tidak ada lagi penambahan kasus baru warga yang terkonfirmasi COVID-19, namun demikian tetap harus waspada dan melakukan berbagai pencegahan sesuai protokol kesehatan maksimal," katanya.
Wahyu mengatakan, angka penuluran COVID-19 berfluktuasi bisa kembali bertambah maupun berkurang.
Untuk melakukan pencegahan dan penanganan, Pemerintah Kota Sukabumi juga melakukan pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) secara massal kepada warga.
Hingga hari ini sampel dari pemeriksaan PCR tersebut yang dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jabar 1.043 sampel dan baru 183 sampel yang sudah ada hasilnya yakni negatif. (antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti