JAKARTA - Musisi Gilang Ramadhan mulai mendapat apresiasi dari banyak pihak atas inovasi yang dilakukan belakangan iniJago drum kelahiran Bandung, 30 Mei 1963, itu memasukkan unsur musik tradisional dalam perangkat modernnya, kemudian show ke banyak negara.
Permainan drum Gilang sekarang memang sangat berbeda
BACA JUGA: Bertahan meski Banyak Guncangan
Ada bunyi musik tradisional, seperti gamelan dan angklungSawah rhythm merupakan buah observasi Gilang yang dilakukan beberapa tahun belakangan ini
BACA JUGA: Kaum Selebritas Berharap Jakarta Tidak Banjir
Temuan tersebut sekaligus menjadi jawaban atas ketidakpahaman Gilang setelah mendapat saran dari beberapa musisi asingBACA JUGA: Sinetron No, Bieber Oke
Awalnya, saya tidak pahamSepertinya, ini jawabannya," ungkap suami Shahnaz Haque ituGilang mencoba memasukkan semua instrumen tradisional ke drum modernSetelah berhasil memainkan, dia jadi ingat sawahMenurut dia, sawah menjadi simbol di hampir semua tempat di Indonesia
"Di mayoritas tempat di Indonesia, kan ada sawahnyaSawah menghasilkan berasKebanyakan orang Indonesia doyan nasiJadi, sawah rhythm representatif untuk Indonesia, apalagi kalau diperkenalkan di luar negeri," jelasnya.
Gilang kerap mendapat pertanyaan setelah bermain drum dengan aliran sawah rhythm ituBanyak yang heranSetelah dijelaskan, alirannya justru menjadi promosi bagi budaya IndonesiaWakil pemerintah di luar negeri selalu mengucapkan terima kasih kepada ayah tiga anak tersebutdia dianggap membantu program pemerintah.
"Saya selalu melakukan observasi dengan semua rhythm di semua daerah di IndonesiaMungkin, memang harus terus begini sehingga saya bisa bertahan 30 tahun berkarir di dunia musik," paparnya(gen/c12/ayi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... U2 dan Justin Bieber Garap Album untuk Bantu Jepang
Redaktur : Tim Redaksi