jpnn.com - Keberhasilan Jonatan Christie a.k.a Jojo dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menjuarai All England 2024 bak oasis di pandang tandus.
Bulu tangkis Indonesia sempat mendapat sorotan setelah kekeringan prestasi di awal musim.
BACA JUGA: All England 2024: Rahasia Fajar/Rian Back to Back Juara
Praktis, hanya Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin (ganda putra) yang mampu mempersembahkan trofi pada awal musim ini, tepatnya di ajang Indonesia Masters 2024.
Selebihnya, para pebulu tangkis Indonesia tak ada satu pun yang mendapat trofi di sejumlah turnamen pembuka, seperti Malaysia Open, India Open, Thailand Masters, German Open, hingga French Open.
BACA JUGA: Jumlah Hadiah yang Didapat Jonatan Christie dan Fajar/Rian Setelah Menjuarai All England 2024
Jojo, selaku kampiun All England 2024 tak luput dari sorotan. Performa peraih emas Asian Games 2018 itu tidak begitu apik di awal musim.
Pebulu tangkis berusia 26 tahun tersebut, bahkan gugur di babak pertama French Open, turnamen yang berlangsung hanya beberpa minggu menjelang All England 2024.
BACA JUGA: All England 2024: Kata Jonatan Christie Setelah Gebuk Anthony Sinisuka Ginting
Namun, tak mau berpangku tangan, Jojo seakan ingin menunjukkan dirinya belum habis.
Sebelum final berlangsung, suami Shania eks JKT48 itu mengaku tak menyangka bisa berpijak di partai puncak turnamen bulu tangkis tertua di dunia ini.
"Mungkin tidak ada yang mengira dengan beberapa hasil turnamen belakangan yang naik turun, tetapi kami selalu berusaha semaksimal mungkin, kekurangan apa kami perbaiki, bangun chemistry, dan kami coba lebih solid," ucap Jojo.
Hasil ini juga memiliki arti besar bagi Jojo. Pasalnya, untuk kali pertama pebulu tangkis ranking sembilan dunia itu mampu merebut trofi BWF Super 1000.
"Tidak pernah menyangka untuk bisa jadi juara di All England. Ini juga gelar Super 1000 pertama saya. Pasti sangat-sangat berharga," sambungnya.
Tak jauh berbeda dengan Jojo, performa Fajar/Rian juga tak begitu mengkilap di awal musim.
Pencapaian terbaik Fajar/Rian sebelum menjadi kampiun All England 2024 ialah menembus semifinal Indonesia Masters 2024.
"Ini juga gelar pertama kami setelah All England tahun lalu," ucap Fajar.
"Intinya kami ingin terus konsisten, berprestasi lagi, juara di setiap turnamen, dan rasanya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, apalagi kami datang sebagai yang tidak diunggulkan," sambungnya.
Bagi Fajar/Rian, hasil ini membuat mereka sukses meraih back to back juara All England.
Pada edisi sebelumnya, FajRi juga naik podium pertama setelah memenangi derbi Merah Putih melawan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Selain Jojo dan Fajar/Rian, kredit lebih juga patut diberikan kepada Anthony Sinisuka Ginting.
Pebulu tangkis kelahiran Cimahi itu tampil cukup apik, salah satunya menyingkirkan unggulan pertama asal Denmark, Viktor Axelsen di babak perempat final.(pbsi/mcr15/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib