Alumni Pesantren Ploso Berkomitmen Jaga Aswaja dan NKRI

Kamis, 01 Maret 2018 – 20:45 WIB
Suasana rapat persiapan Munas IMAP di Pondok Pesantren Denanuar Jombang, Jawa Timur. Foto: Istimewa

jpnn.com, KEDIRI - Alumni Pondok Pesantren Al Falah, Ploso, Kediri, Jawa Timur berkomitmen menjaga nilai-nilai Islam aswaja (ahlussunah wal jamaah), serta kelangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Penegasan tersebut tercermin dalam tema Musyawarah Nasional ke-2 alumni Pondok Pesantren Ploso atau Ittihadul Mutaharrijin AlFalah Ploso (IMAP) yang akan dihelat di Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Jombang, 3-4 Maret 2018. Tema Munas kali ini adalah 'Peran Pesantren dalam Memperkokoh Aswaja dan Nasionalisme.'

BACA JUGA: Jazuli: Umat Islam Itu Tulang Punggung Indonesia

Ketua panitia pengarah Munas Muh Maksum mengatakan, para alumnus Pesantren Al-Falah berkeyakinan salah satu upaya menuju masyarakat Indonesia yang terus maju adalah dengan mempertahankan ajaran Aswaja dan memperkuat nasionalisme guna menjaga NKRI.

“Pesantren mempunyai peran signifikan dalam menjaga dua hal tersebut,” ujarnya, Kamis (1/3).

BACA JUGA: MUI Tegaskan Pancasila Sebagai Kompromi dan Solusi bagi NKRI

Islam ala Aswaja di Indonesia, lanjutnya, terbukti telah menunjukkan Islam yang ramah dan toleran sejalan dengan karakteristik bangsa Indonesia yang majemuk. Islam dan nasionalisme berjalan beriringan dalam menjaga kedaulatan NKRI.

Dia juga menjelaskan, menurut sejumlah kesimpulan pengamat, salah satu yang membedakan muslim di Indonesia dengan di sejumlan negara muslim lainnya adalah, muslim Indonesia memiliki semangat nasionalisme kuat. Sehingga persatuan bangsa terjaga.

BACA JUGA: Demi NKRI, Pak Darmo Harapkan DPR Setujui Perppu Ormas

Sementara muslim di beberapa negara lain kurang memiliki rasa nasionalisme yang kuat. Hal inilah yang menjadi sebab perpecahan di beberapa negara muslim di Timur Tengah.

Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Maarif (Denanyar) Jombang, KH. Abdussalam Shohib (Gus Salam) selaku tuan rumah Munas mengatakan, penentuan pesantrennya sebagai tempat Munas, karena Denanyar merupakan pesantren salah satu alumni Ploso.

Selain itu, ada juga keterkaitan sejarah Pesantren Al Falah Ploso dengan sejumlah pesantren yang ada di Jombang. Sekadar diketahui, pendiri Pesantren Al-Falah Ploso, KH. Djazuli Usman pernah nyantri di Pesantren Tebu Ireng, Jombang dengan berguru kepada KH. Hasyim Asyari.

Pesantren Al-Falah Ploso berdiri sejak 1 Januari 1925 yang telah mencetak ribuan santri dari berbagai pelosok nusantara.

Sesuai dengan konfirmasi peserta, sedikitnya 500 peserta Munas dari berbagai daerah akan hadir. Jumlah tersebut belum termasuk alumni yang berdomisili di kota-kota di Jawa Timur. Rencananya, Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dakiri dijadwalkan hadir. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI-Polri Tetap Solid Wujudkan Stabilitas Politik


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler