Amankan Atlet di London, Israel Kerahkan Intelijen

Senin, 23 Juli 2012 – 11:00 WIB

LONDON - Israel telah meningkatkan pengamanan para atletnya yang akan berlaga di Olimpiade London. Upaya itu dilakukan  di tengah-tengah ketakutan bahwa para militan Iran yang berada di Eropa akan melakukan serangan teror terhadap kontingen Israel.

Scotland Yard dan dinas intelijen Inggris MI5 tengah mewaspadai serangan terhadap kontingen Israel menyusul serangan bom bunuh diri yang ditujukan kepada turis negeri Yahudi itu di kawasan wisata Burgas, Bulgaria, Rabu (18/7) lalu.

Sunday Times memberitakan, pemerintah Israel dikabarkan telah menugaskan beberapa agen dinas keamanan dalam negeri, Shin Bet untuk melindungi atlit mereka yang akan berlaga di ajang empat tahunan tersebut. Pada saat bersamaan, dinas keamanan luar negeri negara tersebut, Mossad, dikabarkan juga telah mengirimkan tim khusus berjuluk tim bayonet ke dataran Eropa untuk memburu kelompok teroris yang diduga bekerja sama dengan kelompok Quds dan Hezbollah Iran.

Quds yang dikenal sebagai unit khusus di bawah Garda Revolusi Iran, dikabarkan telah merekrut beberapa mualaf kulit putih Eropa, termasuk 2 orang asal Jerman, 1 warga Swedia dan 2 warga Inggris untuk melakukan serangan teroris.

Israel telah menuduh Iran berada di balik serangan bom turis di Bulgaria dan menyebutnya pola pembomannya sangat mirip dengan upaya penyerangan atas warga negeri Yahudi itu di Thailand, India, Georgia, Kenya dan Siprus baru-baru ini. Terang saja Iran telah menyangkal tuduhan ini.

Salah satu tersangka teroris yang kini sedang diburu pihak berwenang Israel adalah warga Amerika Serikat bernama David Jefferson. Namun Jefferson diduga kuat telah meninggalkan Bulgaria beberapa saat setelah serangan Rabu lalu.

Sedangkan Kepolisian Bulgaria bersama-sama dinas intelijen AS, CIA, biro penyelidik FBI dan juga Interpol hingga kini masih berupaya mencari tahu identitas pelaku bom bunuh diri yang menewaskan 5 warga Isreal dan seorang pengemudi bis berkebangsaan Bulgaria  itu. AS meyakini serangan itu didalangi Hezbollah.
 
Menteri Dalam Negeri Bulgaria Tsvetan Tsvetanov mengatakan, sang bomber bukanlah warga negara Bulgaria. Pelaku pemboman baru berada di negara Eropa timur itu selama 4 hari sebelum kejadian.

Pemboman bis yang menewaskan 6 orang di Bulgaria itu telah membuat banyak pihak khawatir akan terulangnya tragedi Olimpiade Munich tahun 1972 lalu. Saat itu, kelompok bersenjata Palestina menembak mati 11 atlit dan staf pelatih dari kontingen Israel. Kontingen Israel yang secara keseluruhan berjumlah 38 orang telah tiba di Desa Olimpiade –yang merupakan pusat penginapan para atlet- di Stratford, London timur sejak 12 hari lalu.

Pemerintah Inggris telah menerjunkan 3,500 tentara tambahan untuk pengamanan olimpiade nanti setelah kontraktor keamanan G4S yang disewa untuk menyediakan petugas keamanan swasta mengaku tidak mampu memenuhi permintaan personil pengamanan hingga 10.500 orang.

Pihak militer juga Inggris yang mempersiapkan sistem peluncur rudal di 6 lokasi terpisah di sekitar arena olimpiade juga dikabarkan telah menyiapkan 1.200 pasukan cadangan untuk diturunkan apabila diperlukan.(AFP/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Beijing Dihajar Banjir Terparah sejak 60 Tahun Terakhir


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler