jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) menyoroti peran penting penetrasi internet di Indonesia yang telah mencapai 78,19 persen pada 2023 dalam mendorong adopsi teknologi digital dan mentransformasi layanan keuangan, terutama pada sektor perbankan digital.
Tingginya akses kelayanan keuangan memungkinkan masyarakat mengelola keuangan lebih efektif, meningkatkan kemampuan belanja yang pada akhirnya menggerakkan ekonomi Indonesia, yang diharapkan tumbuh lebih dari 5 persen tahun ini.
BACA JUGA: 3 Sekuritas ini Elaborasi Kinerja Positif Amar Bank
Menanggapi perkembangan ini, Amar Bank sebagai pionir dalam perbankan digital berkomitmen menyediakan solusi inovatif untuk mendukung inklusi keuangan, mempercepat penetrasi layanan keuangan.
“Inovasi digital dan kemajuan teknologi menjadi kunci bagi pelaku industri untuk dapat lebih adaptif terhadap kebutuhan nasabah yang terus berkembang. Berpegang pada prinsip bahwa 'teknologi harus berdampak pada kehidupan dan meningkatkan kualitas hidup’, kami berupaya terus mengeksplorasi teknologi baru untuk memberikan solusi keuangan yang cepat, aman, dan nyaman bagi nasabah ritel maupun UMKM,” kata Senior Vice President Technology Amar Bank Kevin Kane dalam diskusi Outlook Perbankan Digital dan Ekonomi Digital 2024 di kawasan Setiabudi Jakarta Selatan, Rabu (6/3).
BACA JUGA: Amar Bank Raih Penghargaan Most Innovative Digital Bank
Sebagai pionir perbankan digital sejak 2014, Amar Bank telah memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan machine learning di seluruh kegiatan operasional, termasuk layanan yang dipersonalisasi untuk nasabah.
"Semangat inovasi tersebut berkontribusi pada kinerja positif Amar Bank di tahun lalu menumbuhkan optimisme Amar Bank untuk dapat terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia dan sektor perbankan digital," kata Kevin.
BACA JUGA: Singapore Tourism Board Luncurkan Video Animatronik 3D di Jalan MH Thamrin
Direktur Ekonomi Digital CELIOS Nailul Huda memaparkan potensi besar perbankan digital dalam pertumbuhan ekonomi nasional pada 2024.
“Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di ASEAN dan diprediksi akan mencapai 109 miliar Dolar AS pada 2025 dan perputaran uang di layanan keuangan digital di Indonesia sebesar 439 miliar Dolar AS di tahun 2025. Sejalan dengan potensi ini, tendensi masyarakat yang makin familiar dengan berbagai transaksi digital dapat menjadi momentum bagi bank digital untuk terus memperluas jangkauan produk dan layanan kepada masyarakat, khususnya pelaku UMKM. Inovasi pada teknologi dan layanan menjadi kunci utama bagi para pemain bank digital untuk memenangkan kompetisi dalam sektor perbankan digital dan berkontribusi pada perekonomian Indonesia," katanya.
Nailul juga menyampaikan bahwa 2024 akan menjadi momentum pesatnya perkembangan layanan keuangan digital di Indonesia.
Untuk itu, industri perbankan dituntut untuk bisa beradaptasi dalam memenuhi kebutuhan nasabah yang makin banyak memanfaatkan teknologi digital.
Sejalan dengan pandangan Nailul, Senior Vice President of Finance Amar Bank David Wirawan memproyeksikan pertumbuhan signifikan sektor perbankan digital akan tetap sejalan dengan peningkatan konsumsi masyarakat dan tren digitalisasi.
“Tahun 2024 akan menandai peningkatan adopsi layanan digital dan perluasan kemitraan strategis untuk mendorong inovasi serta jangkauan layanan yang lebih luas,” ujarnya.
Selain itu, Amar Bank juga melakukan pendekatan yang berfokus pada inovasi terkini yang disebut Collaborative Embedded Banking and Finance.
Dengan Inovasi ini, berbagai pemain non-perbankan dapat menyematkan layanan perbankan digital ke dalam platform ekosistem digital mereka.
Pertumbuhan sektor perbankan juga dirasakan oleh Amar Bank yang telah dipercaya oleh lebih dari 530.000 pengguna yang telah mengunduh aplikasi Amar Bank di berbagai wilayah di Indonesia.
“Sebagai pionir bank digital yang fokus dalam memberikan solusi keuangan inovatif bagi UMKM, Amar Bank mencatat kinerja bisnis yang membanggakan. Pada kuartal ketiga tahun 2023, kami meraih laba sebesar Rp 162,17 miliar atau meningkat 193,81 persen YoY, dengan penyaluran kredit yang prudent meningkat 15,56 persen, mencapai Rp 2,47 triliun. Amar Bank juga berhasil mempertahankan rasio kredit bermasalah yang cukup baik di level 1,56%. Kinerja positif ini menjadi landasan bagi kami untuktetap optimis mencapai pertumbuhan yang signifikan di 2024,” kata David. (rhs/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Profil Prabu Revolusi, Komisaris PT Kilang Pertamina Internasional
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti