PARIS - Hanya berjaya di pentas domestik jelas bukan ambisi Paris Saint Germain (PSG). Mereka berambisi bersaing di Eropa. Beban itulah yang nantinya diemban Carlo Ancelotti sebagai pelatih baru di klub asal ibu kota Prancis tersebut.
Lihat saja nasib Antoine Kombouare. Mampu membawa PSG untuk sementara memimpin klasemen Ligue 1 Prancis hingga libur musim dingin, tetapi PSG tetap melengserkannya dari jabatan pelatih. Sebab, dia dianggap gagal di Eropa.
Kombouare dengan pasukan sarat bintangnya gagal berjaya di Eropa. Mereka tersisih pada penyisihan grup Europa League. Kini Ancelotti telah didatangkan. Dengan reputasi sebagai pelatih yang dua kali menjuarai Liga Champions, dia diharapkan membawa sukses.
Karena sudah tersingkir dari pentas Eropa, maka konsentrasi tinggal di pentas domestik. Ancelotti dibebankan untuk melanjutkan kiprah hebat di Ligue 1 dan mampu menjuarainya musim ini. Mereka berambisi mengakhiri puasa gelar di Ligue 1 sejak 1994.
"Kami memiliki ambisi besar. Sewajarnya bila kami ingin menang di Ligue 1 dan kami ingin melakukan yang terbaik di Liga Champions," bilang Ancelotti dalam sesi perkenalan kemarin (31/12), seperti dilansir AFP.
Qatar Investment Authority (QIA) selaku pemilik PSG punya ambisi besar. Mereka juga siap menggelontorkan dana besar untuk menggapainya. Figur seperti Ancelotti yang dibutuhkan PSG. Kebetulan, dia menganggur setelah dipecat Chelsea akhir musim lalu.
Meski punya target tinggi, tapi Ancelotti menolak adanya target juara dari PSG kepadanya. "Diskusi kami bukan soal juara itu bagus dan runner-up kurang bagus. Proyeknya jauh lebih besar daripada itu," ungkap tactician asal Italia tersebut.
Menurut Ancelotti, targetnya adalah mengantarkan PSG tumbuh menjadi tim yang kompetitif di Prancis dan Eropa. "Kami juga harus bisa menjaga konsistensi. Saya punya tanggung jawab besar, karena tim ini adalah yang utama," katanya.
Menyadari kedatangannya di tengah kompetisi, Ancelotti menolak untuk melakukan banyak perubahan, terutama dalam gaya bermain. "Saya tidak datang ke klub ini untuk membuat performa tim menjadi menurun," jelas Ancelotti.
"Tim ini sedang dalam performa top. Saya hadir untuk membawa pengatahuan baru dan pengalaman. Filosofi saya adalah memainkan sepak bola yang terorganisir, kami bertahan dan menyerang dengan sama baiknya," kata Ancelotti.
Karena tugas beratnya membuat Ancelotti ingin segera belajar bahasa Prancis. Menurut dia, dukungan dari Leonardo, mantan rekannya di Milan, dan Claude Makelele, sebagai mantan kapten PSG, yang kini ditunjuk untuk menjadi asistennya, akan sangat berarti.
Ancelotti juga membeberkan fakta bahwa dirinya sudah banyak bicara soal proyek besar PSG sejak November lalu. "Sejak itu kami bukan hanya bicara soal rencana besar. Kami punya tanggung jawab besar dan ambisi yang sangat besar," kata Ancelotti. (ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rossoneri Korbankan Pato?
Redaktur : Tim Redaksi