Ambisi Revans King James

Senin, 09 Juni 2014 – 09:55 WIB
Ambisi Revans LeBron James. Getty Images

SAN ANTONIO - Kondisi ala sauna di AT&T Center, San Antonio, karena air conditioner (AC) mati pada game pertama final NBA membuat LeBron James gembos. Dia tidak bisa membela Miami Heat sampai akhir pertandingan karena mengalami kram. Heat pun dikalahkan San Antonio Spurs.
      
LeBron menjadi ejekan setelah pertandingan itu. Nama, LeBron dipelesetkan menjadi LeCramp. Minuman isotonic merek Powerade yang iklannya dibintangi LeBron pun jadi sasaran ejek.
      
Ejekan itu membuat King James, julukan LeBron, begitu termotivasi menjelang game kedua Minggu malam waktu setempat atau hari ini WIB (9/6). Tidak hanya menjawab keraguan. Kemenangan akan membuat Heat merebut home court advantage yang sebelumnya dimiliki Spurs sebagai tim yang memiliki rekor musim regular lebih baik.
      
"Anda boleh bicara apa pun mengenai kram saya. Tapi, saya pastikan saya akan bermain di game dua. I"m not hiding," kata LeBron.
    
Kram dalam pertandingan memang cukup memalukan bagi pemain sekelas LeBron. Beberapa kali dapat gelar MVP alias pemain terbaik NBA.
    
"Kondisi di game pertama sangat ekstrim. Sebagai atlet, saya merasa dehidrasi. Sekarang sudah kembali normal, otot saya sudah pulih. Memang saya belum mencoba untuk lari dengan jarak misalkan dari stadion ke hotel. Tapi saya yakin saya akan tampil baik," jelas LeBron kepada media saat latihan kemarin.
      
Tony Parker, satu dari Sembilan pemain international di Spurs, berharap tidak ada masalah AC lagi. Dia tidak ingin hal itu membuat kemenangan timnya dinilai kebetulan.
      
"Buat kami, pemain Eropa yang terbiasa bertanding di arena tanpa AC memang tak bermasalah. Namun, sebaiknya kami bisa menundukkan Heat dengan kondisi normal. Kurang enak rasanya jika kami menang karena dibantu oleh masalah suhu di lapangan yang sangat panas," jelas pemain asal Prancis itu.
    
Gregg Popovich, pelatih Spurs, malah bercanda menjelang game kedua. "Tadi malam saya lihat ada sekelompok teknisi AC, saya menyuruh mereka pulang saja," ucapnya.
    
Boleh orang bilang kalau kemenangan Spurs banyak dibantu suhu panas AT&T Center. Namun, kondisi kepanasan juga dialami pemain Spurs. kepintarah Coach Pop untuk melakukan rotasi membuat pemainnya tidak mengalami dehidrasi.
    
"Masalah yang lebih besar buat saya adalah jumlah turnover. Kalau pada game dua kami tidak bisa mengurangi jumlah turnover (23 kali pada game pertama), Spurs akan sulit menang," tandasnya.
    
AC AT&T Center dipastikan beroperasi dengan normal untuk game dua. Komisaris NBA Adam Sterling menaruh perhatian pada masalah itu karena sudah menjadi standar di liga basket paling bergengsi tersebut. AT&T Center kemungkinan akan kena penalti akibat matinya AC pada game pertama (*/ang)

BACA JUGA: Iran Menang 2-0 Lawan Trinidad Tobago

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prancis Libas Jamaika 8-0


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler