jpnn.com, JAKARTA - Harga emas berjangka merosot pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB).
Logam kuning membukukan kerugian untuk sesi kedua beruntun akibat tertekan oleh USD yang lebih kuat.
BACA JUGA: Harga Emas Pegadaian 20 Februari 2023, Stagnan, Cek di Sini
Dikutip dari Antara, USD menguat pada Selasa (21/2), karena pelaku pasar menyaring data ekonomi terbaru dengan indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnhya, naik 0,31 persen menjadi 104,1723.
Emas ambruk disinyalir karena para investor menunda taruhan besar guna mengantisipasi lebih banyak isyarat kebijakan moneter dari risalah pertemuan Februari Federal Reserve.
BACA JUGA: Harga Emas Pegadaian 18 Februari 2023, UBS Turun, Weekend Borong Yuk!
Investor juga menunggu rilis risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Rabu waktu setempat.
Menurut para analis pasar, mungkin secara tak terduga hawkish, sehingga memberi petunjuk ke arah yang ingin diambil Federal Reserve dengan melanjutkan kenaikan suku bunga.
Pasar juga menunggu banyak pembicara Fed minggu ini, karena inflasi AS yang terlalu panas dan kekuatan di pasar tenaga kerja membuat kebijakan bank sentral menjadi fokus.
Pembacaan inflasi AS yang lebih panas dari perkiraan dengan cepat menghentikan reli harga emas baru-baru ini, karena pasar secara drastis menilai kembali ekspektasi mereka untuk kenaikan suku bunga tahun ini.
Indeks Aktivitas Bisnis Jasa-jasa AS dari Global S&P membukukan 50,5 pada Februari, naik dari 46,8 pada Januari. Sementara Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur AS dari S&P Global tercatat 47,8 pada Februari, naik dari 46,9 pada awal tahun.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di Divisi Comex New York Exchange, tergelincir USD 7,70 atau 0,42 persen menjadi ditutup pada USD 1.842,50 per ounce, setelah diperdagangkan mencapai tertinggi sesi di USD 1.856,40 dan terendah di USD 1.839,00.
Harga emas berjangka melemah USD 1,60 atau 0,09 persen menjadi USD 1.850,20 pada Jumat (17/2), setelah terangkat USD 6,50 atau 0,35 persen menjadi USD 1.851,80 pada Kamis (16/3), dan anjlok USD 20,10 atau 1,08 persen menjadi USD 1.845,30 pada Rabu (15/2).
Bursa Comex ditutup pada Senin (20/2) untuk libur memperingati Hari Presiden.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul