jpnn.com, JAKARTA - Harga emas tergelincir pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB).
Emas berbalik melemah dari kenaikan sesi sebelumnya, karena aksi ambil untung setelah USD rebound dari kerugian dua hari berturut-turut.
BACA JUGA: Pengin Investasi, Cek Dulu Berapa Harga Emas Hari Ini, nih Datanya!
USD diketahui mampu bangkit karena harapan krisis perbankan yang meluas dapat dihindari.
USD menguat pada perdagangan Rabu (29/3), di tengah pelemahan yen Jepang, dengan indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama naik 0,21 persen menjadi 102,6478.
BACA JUGA: TC di Hungaria, Timnas Anggar Indonesia Targetkan 2 Emas di SEA Games 2023 Kamboja
Pedagang juga mengambil untung, karena emas berjangka gagal diperdagangkan di atas level resistensi USD 1.990.
National Association of Realtors (NAR) melaporkan Rabu (29/3), indeks penjualan rumah tertunda AS -- kontrak penjualan telah ditandatangani tetapi belum diselesaikan -- naik 0,8 persen pada Februari ke level tertinggi sejak Agustus, meredam emas.
Selera risiko perlahan kembali ke pasar minggu ini. Tetapi sentimen saat ini untuk emas masih bullish, karena para pedagang khawatir tentang prospek industri perbankan dan fokus pada kemungkinan resesi, menurut analis pasar.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di Divisi Comex New York Exchange, merosot USD 5,90 atau 0,30 persen menjadi ditutup pada USD 1.984,50 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di USD 1.993,20 dan terendah di USD 1.976,40.
Harga emas berjangka terangkat USD 19,70 atau 1,01 persen menjadi USD 1.973,50 pada Selasa (28/3), setelah jatuh USD 30 atau 1,51 persen menjadi USD 1.953,80 pada Senin (27/3).
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul