jpnn.com, JAKARTA - Mewakili Kalimantan Timur, Izzaty Amalia Ibtisam alias Amel Barack akan bertarung dengan 29 finalis lain di ajang Miss Grand Indonsia 2018.
Sejak 9 Juli lalu, mahasiswi semester 7 Universitas Brawijaya Malang ini menjalani karantina untuk menjadi yang terbaik.
BACA JUGA: Begini Penampakan Mahkota Miss Grand Indonesia 2018
Bertajuk Beauty in Diversity, malam final Miss Grand Indonesia 2018 akan berlangsung pada 21 Juli dan disiarkan langsung di SCTV.
Mau tahu seperti apa sih deg-degannya wanita kelahiran 26 Oktober 1997 ini mengikuti ajang tersebut?
BACA JUGA: 30 Finalis Miss Grand Indonesia Dikarantina
Simak obrolan singkat jpnn dengan Amel Barack disela-sela masa karantina di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat.
Hai Amel, seru enggak sih ikut ajang Miss Grand Indonesia?
BACA JUGA: Ini Daftar Lengkap Finalis Miss Grand Indonesia 2018
Seru banget, deg-degan juga sih. Apalagi ini peagent pertama yang saya ikuti.
Selama karantina, apa sih yang kamu dapatkan?
Banyak banget pengalaman berharga yang saya dapat. Kami senang bisa sharing berbagai macam perbedaan dari banyak provinsi.
Sesuai dengan motto Miss Grand Indonesia, Beauty in Diversity. Selain ilmu yang diberikan oleh mentor, kami juga dikenalkan dengan sponsor-sponsor yang sudah mensuppport ajang ini.
Motivasi kamu ikut ajang ini apa?
Karena background pendidikan saya Hubungan Internasional, saya konsentrasi di jurusan Security Advice.
Visi misi Miss Grand Indonesia sejalan dengan apa yang saya pelajari selama ini.
Jadi saya ingin menuangkan gagasan-gagasan saya yang belum banyak orang tahu.
Apa sih harapan kamu?
Yang pasti bisa menjadi Miss Grand Indonesia. Itu suatu kebanggaan tersendiri buat saya, karena bisa mewakili marga saya, Barack dari Kalimantan Timur.
Selain itu, kebanggaan juga bagi keluarga dan daerah saya. Karena daerah saya punya potensi yang sangat besar untuk dibanggakan.
Apa yang membuat kamu yakin bisa menjadi Miss Grand Indonesia?
Yakin bisa menang karena dari latar belakang studi-ku yang mempelajari tentang perdamaian.
Saya rasa, untuk menjadi duta perdamaian itu tidak harus menjadi saya, tapi semua orang berkesempatan menjadi duta perdamaian. Dan itu yang ingin saya tularkan ke masyarakat. (mg7/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Finalis Miss Grand Indonesia Perebutkan Mahkota Rp 3 Miliar
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh