jpnn.com, SANAA - Kelompok pemberontak Houthi berencana menyerang pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah. Aksi nekat ini merupakan pembalasan atas tewasnya komandan senior Iran Qasem Soleimani.
Dalam sebuah pernyataan, kelompok pemberontak Yaman itu menyebut pembunuhan Soleimani sebagai kejahatan perang. Menyerang pangkalan militer AS di kawasan adalah satu-satunya pembalasan yang setimpal bagi kejahatan tersebut.
BACA JUGA: Tiongkok Siap Mainkan Peran Dalam Konflik Amerika Vs Iran
"Orang-orang di kawasan itu harus menyadari bahwa keamanan dan stabilitas mereka tunduk pada upaya pembebasan hingga pengusiran penjajah Amerika," bunyi pernyataan tersebut.
Mohammed Ali al-Houthi, pemimpin kelompok Houthi, juga sangat mengutuk pembunuhan Soleimani dan menyerukan respons yang cepat.
BACA JUGA: Warga Amerika Kecam Pembunuhan Jenderal Iran
Papan iklan besar yang memuat gambar Soleimani terlihat di jalan-jalan utama di Sanaa, ibu kota Yaman yang dikuasai Houthi. Sementara itu, para pejabat pemerintah Yaman yang didukung Arab Saudi mengutarakan dukungannya terhadap pembunuhan Soleimani dan menganggap tindakan AS tersebut sebagai langkah penting.
"Keterkejutan dan air mata yang ditunjukkan oleh para anggota Houthi di Sanaa pascapembunuhan Soleimani mengonfirmasi apa yang kami katakan tentang hubungan mereka dengan Iran," kata Menteri Informasi Yaman Muammar Iryani di akun Twitter resminya.
BACA JUGA: Iran Murka, Negara Sekutu Amerika Ini Ketar-Ketir
"Posisi kelompok Houthi tidak mewakili rakyat Yaman," tambahnya, lalu menyebut pembunuhan Soleimani sebagai langkah untuk merongrong kebijakan hegemoni Iran. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil