Amerika Kerahkan Pakar TI dan LSM untuk Ganggu Pemilu Rusia

Selasa, 12 Maret 2024 – 05:01 WIB
Kremlin, istana kepresidenan Rusia di Moskow, tengah mengupayakan pembentukan rezim bebas visa dengan sejumlah negara Teluk dan negara Asia. Foto: Mladen ANTONOV / AFP

jpnn.com, MOSKOW - Moskow pada Senin menuduh bahwa Amerika Serikat bermaksud untuk ikut campur dalam pemilihan presiden Rusia yang akan datang dengan mengurangi jumlah pemilih.

Pemerintahan Presiden Joe Biden menugaskan sejumlah LSM Amerika untuk mengurangi jumlah pemilih pada pemilihan presiden Rusia pada 15-17 Maret, kata Badan Intelijen Asing (SVR) dalam pernyataan resmi seperti dilaporkan Anadolu.

BACA JUGA: 31 Ribu Tentara Ukraina Tewas dalam Perang Melawan Rusia

SVR mengatakan Washington bermaksud melakukan hal tersebut melalui para pakar TI terkemuka, dan berencana melakukan serangan siber terhadap sistem pemungutan suara elektronik, yang "akan membuat perhitungan suara sebagian besar pemilih Rusia menjadi mustahil."

"Menurut perhitungan Washington, 'pengurangan jumlah pemilih' yang dihasilkan akan memberi negara-negara Barat alasan untuk mempertanyakan hasil pemilu," kata badan tersebut, seraya menambahkan bahwa para ahli strategi politik AS "tampaknya menghadapi risiko salah perhitungan lagi."

BACA JUGA: Bule Rusia Perusak Restoran di Bali Akhirnya Ditangkap, Tuh Orangnya

Belum ada reaksi langsung dari Pemerintah AS.

Pemilihan presiden Rusia akan berlangsung pada 15-17 Maret. Presiden petahana Vladimir Putin mengincar masa jabatan kelimanya. (ant/dil/jpnn)

BACA JUGA: Dua Tahun Invasi Rusia, Belanda Tegaskan Komitmen Bantu Ukraina


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler