Amerika Klaim China Kirim Balon Mata-Mata ke 40 Negara di 5 Benua

Jumat, 10 Februari 2023 – 15:36 WIB
Balon raksasa yang gegerkan Amerika Serikat dipotret saat melayang di atas Billings, Montana, pada 1 Februari 2023. Benda misterius itu diduga merupakan alat pengintai milik China. Foto: Chase Doak/via REUTERS

jpnn.com, WASHINGTON DC - Amerika Serikat (AS) menyatakan China telah menerbangkan balon mata-mata ke lebih dari 40 negara di lima benua, kata pejabat Departemen Luar Negeri AS, Kamis.

Dalam sesi pengarahan pers di Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price menyebut balon China telah melanggar kedaulatan 40 negara di seluruh dunia.

BACA JUGA: Thailand Masters 2023: China Bawa Pulang 2 Gelar, Indonesia Cuman Satu!

"Ini adalah sebuah program yang telah menjangkau lima benua, 40 negara, dan itu adalah sebuah program yang menerapkan jenis operasi ini ke seluruh dunia," kata Price dalam laman resmi Deplu AS.

AS menolak mempublikasikan daftar negara yang telah menjadi bagian dari operasi balon China, tetapi memastikan ada puluhan negara di seluruh dunia yang menjadi sasaran.

BACA JUGA: Bocoran Pejabat China: Ada Unit Militer di Balik Balon Mata-Mata yang Hebohkan Amerika

"Negara-negara ini memiliki kebebasan dalam membahas apa yang telah terjadi, itu pun jika mereka bersedia melakukannya," kata Price.

AS menegaskan bahwa ketika balon pengintai memasuki wilayah udara suatu negara dengan tujuan mengumpulkan data-data intelijen maka itu dapat dikategorikan sebagai tindakan melanggar kedaulatan.

BACA JUGA: China Akui Balon Mata-Mata di Langit Amerika Latin, Tidak Sengaja Lagi?

"Bagi kami, sangat jelas ini pelanggaran terhadap kedaulatan negara kami, tetapi operasi ini tidak hanya menargetkan Amerika Serikat."

AS pada awal pekan ini menggelar pertemuan di Washington dan Beijing bersama diplomat asing dari 40 negara untuk membahas insiden balon mata-mata China yang memasuki wilayah udara AS akhir Januari.

Pengarahan disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman kepada hampir 150 diplomat asing dari 40 kedutaan.

Bersamaan, Kedutaan Besar AS di Beijing juga mengumpulkan diplomat asing untuk mempresentasikan temuan AS tentang balon tersebut.

Dalam pengarahan di Beijing, AS menyampaikan informasi yang menunjukkan bahwa balon itu yang terbang di atas lokasi militer AS, bukanlah balon penelitian cuaca seperti yang dikatakan China, tetapi sebuah wahana udara untuk kegiatan spionase.

Washington mengatakan balon itu dikendalikan oleh militer China, Tentara Pembebasan Rakyat. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler