jpnn.com, RIYADH - China masih berambisi menggantikan Amerika Serikat sebagai mediator utama dalam proses perdamaian Israel-Palestina. Hal itu terlihat dari pernyataan terbaru Menteri Luar Negeri China Wang Yi dalam sebuah wawancara, Rabu (24/3).
Menurut Wang, Beijing berencana mengundang tokoh dari kedua belah pihak untuk melakukan pembicaraan di China.
BACA JUGA: Riset Israel Ungkap Dampak Positif Vaksinasi COVID-19 Pada Ibu Hamil
Hal serupa sudah berulang kali dilakukan AS sejak pendandatanganan Kesepakatan Oslo di Washington DC pada 1993.
Wang, yang memulai tur Timur Tengah pekan ini, juga menyuarakan dukungan terhadap inisiatif Arab Saudi yang diumumkan pada Senin (22/3) untuk menghentikan perang di Yaman.
BACA JUGA: Rusia dan China Kecam Serangan Israel
China di masa lalu berulang kali menawarkan diri sebagai alternatif dari Amerika Serikat untuk menjadi mediator antara Palestina dan Israel, dengan mengajukan sejumlah solusi untuk mengakhiri konflik puluhan tahun keduanya.
"Kami akan mengundang tokoh publik Palestina dan Israel untuk mengelar pembicaraan di China," kata Wang seperti diberitakan al-Arabiya.
BACA JUGA: Israel Menzalimi Imam Besar Masjid Al Aqsa, Azis Syamsuddin Bereaksi Keras
Wang tidak menjelaskan lebih jauh dan tidak diketahui pasti apakah ia telah mempertimbangkan perwakilan pemerintah.
Perihal Yaman, Wang berkata: "Kami menyerukan implementasi inisiatif Arab Saudi untuk penyelesaian konflik di Yaman sesegera mungkin."
Inisiatif damai Arab Saudi mencakup gencatan senjata nasional dan dibukanya kembali akses udara dan laut dengan wilayah yang dikuasai oleh kelompok Houthi di Yaman.
Akan tetapi, pihak Houthi, yang bersekutu dengan Iran, beranggapan bahwa tawaran itu jauh dari apa yang mereka minta.
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Adil