jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah negara bagian di Midwest, Amerika Serikat, memperpanjang aturan jam malam hingga Senin (1/6) pagi waktu setempat.
Langkah ini dilakukan menyikapi meluasnya aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, warga kulit hitam yang tewas karena disiksa anggota kepolisian.
BACA JUGA: WNI di Amerika Serikat: Rasisme Makin Terasa Sejak Trump Berkuasa
Di kawasan Midwest AS, yang menjadi wilayah kerja KJRI Chicago, jam malam diberlakukan di kota-kota seperti Chicago (Illinois), Indianapolis (Indiana), Louisville (Kentucky), Detroit (Michigan), Minneapolis dan St. Paul (Minnesota), Kansas City (Missouri), Cincinnati, Cleveland, Columbus, Dayton, dan Toledo (Ohio) serta Milwaukee dan Madison (Wisconsin).
“Sementara khusus Kota Chicago, pusat distrik bisnis dan area downtown Loop ditutup pemerintah kota dan hanya dapat diakses pemilik bisnis dan warga yang tinggal di kawasan tersebut. Sedangkan di Minnesota, aparat menutup seluruh akses jalan tol,” menurut keterangan KJRI Chicago melalui rilisnya, Senin.
BACA JUGA: Abaikan Jam Malam, Warga Amerika Tetap Turun ke Jalan
Selain itu, 16 negara bagian juga telah mengaktifkan tentara cadangan Garda Nasional untuk membantu menjaga keamanan.
Termasuk enam negara bagian yang temasuk wilayah kerja KJRI Chicago, yaitu Illinois, Indiana, Kentucky, Minnesota, Ohio, South Dakota, dan Wisconsin. Sisanya adalah negara bagian Colorado, Georgia, North Carolina, Pennsylvania, South Carolina, Tennessee, Texas, Utah, dan Washington.
BACA JUGA: Guru Mulai Bekerja di Sekolah 3 Juni, Siswa Masuk Tanggal 15
Aksi protes terus berlanjut pada Minggu (31/5) hingga Senin dini hari di beberapa kota di Midwest, khususnya di Chicago, Minneapolis dan St. Paul, meskipun telah diberlakukan perintah jam malam.
“Seperti pada hari-hari sebelumnya, aksi demonstrasi dimulai dengan damai pada sore harinya, namun berubah menjadi aksi anarkis di malam hari dan berlanjut hingga pagi dini hari,” kata KJRI Chicago menjelaskan perkembangan terkini situasi keamanan di AS.
Aksi anarkis yang dilakukan demonstran antara lain perusakan, pelemparan batu ke arah petugas dan fasilitas umum, penjarahan toko-toko, dan pembakaran kendaraan kepolisian.
Menyikapi perkembangan situasi, KJRI Chicago terus meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan warga masyarakat Indonesia di kota-kota tempat terjadinya aksi-aksi.
Selain itu, imbauan juga terus disampaikan KJRI kepada WNI melalui media sosial dan layanan pesan singkat guna memastikan WNI selalu mendapatkan informasi terkini, tetap tenang namun terus meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian, serta segera melaporkan ke hotline 24 jam KJRI apabila ada warga Indonesia yang memerlukan bantuan.
Hingga Senin pukul 00.00 waktu Chicago, seluruh WNI yang berada di kota-kota yang dilanda aksi protes dilaporkan dalam keadaan baik dan aman.
Jumlah total WNI yang terdapat di kota-kota tersebut adalah 1.990 orang, yaitu 864 orang di Chicago, 272 orang di Minneapolis-St. Paul, 334 orang di Detroit, 36 orang di Des Moines, 81 orang di Cincinnati , 277 orang di Columbus, 68 orang di Cleveland, 31 orang di Toledo, dan 27 orang di Dayton. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo