jpnn.com, JAKARTA - Hyundai Motor Company dan PT Adaro Minerals Indonesia, Tbk (AMI) melakukan kolaborasi guna meningkatkan pengamanan ketersediaan di tengah meningkatnya permintaan aluminium untuk manufaktur mobil.
Kerja sama itu dilakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Jaehoon Chang, President and CEO Hyundai Motor Company dan Garibaldi Thohir, President Commissioner of PT Adaro Minerals Indonesia, Tbk pada perhelatan B20 summit di Bali Nusa Dua Convention Center, Indonesia.
BACA JUGA: Toyota bZ4X Melantai di Indonesia, Harganya Lebih Mahal dari Hyundai Ioniq 5
Kolaborasi antara Hyundai Motor Company dan PT Adaro Minerals Indonesia, Tbk. menandai komitmen masing-masing perusahaan untuk mempercepat transisi menuju energi berkelanjutan, terutama terkait karbon netral.
Senior Vice President and Head of Hyundai Motor Asia Pacific Headquarter Youngtack Lee mengatakan pihaknya mulai mengoperasikan pabrik manufaktur di Indonesia dan secara aktif bekerja sama dalam berbagai bidang di Indonesia.
BACA JUGA: Ada Penunggang Hyundai Sengaja Tabrak Lari, Korbannya Anak Anggota DPRD Kota Bekasi
Menurut dia, kerja sama itu bisa menciptakan sinergi di Industri otomotif masa depan, seperti berinvestasi dalam joint ventures manufaktur sel baterai.
“Kerja sama smelter aluminium ini juga diharapkan dapat mempererat hubungan kerja sama antara Hyundai Motor Company dan Indonesia dengan sinergi yang lebih kuat,” kata dia.
BACA JUGA: Daftar Elemen Khusus di Hyundai Ioniq 6 First Edition
Aluminium di Indonesia, kaya akan sumber daya alam dan energi dinilai memiliki daya saing di masa depan.
Aluminium rendah karbon menggunakan pembangkit listrik tenaga air, yang merupakan sumber listrik ramah lingkungan dan diharapkan dapat menyediakan aluminium yang memenuhi kebijakan carbon neutralization milik HMC di tengah meningkatnya permintaan aluminium di produsen mobil global.
Selain itu, ketersediaan dan permintaan menjadi tidak stabil karena variabel situasional yang tidak dapat
diprediksi dan menyebabkan kenaikan harga energi untuk produksi aluminium.
Christian Ariano Rachmat, Presiden Direktur PT Adaro Minerals Indonesia Tbk, mengatakan kerja sama ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap pengolahan hilir mineral Indonesia di kawasan industri hijau terbesar di dunia yang berlokasi di Kalimantan Utara.
"Kami dan Hyundai berharap dapat mencapai Tanggal Operasi Komersial atau Commercial Operation Date (COD) pada kuartal pertama tahun 2025 dan memproduksi aluminium 500.000 TPA di tahap awal," katanya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratusan Mobil Listrik Hyundai Siap Dukung Pelaksanaan KTT G20 Bali
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian