jpnn.com, BARITO KUALA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menargetkan membuka satu juta hektare lahan rawa di Indonesia. Pembukaan lahan ini merupakan rangkaian program Lumbung Pangan Dunia 2045 serta memajukan ekonomi rakyat.
“Kami ingin bangunkan lahan rawa lebak dan pasang surut. Biayanya murah Rp 3 juta per hektare untuk rawa lebak dan Rp 4 juta per hektare untuk pasang surut,” kata Amran di sela-sela kunjungan lahan rawa lebak seluas 750 hektare di Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Kamis (5/4).
BACA JUGA: Mentan Buka Penanaman Lahan Rawa di Kalimantan Selatan
Dia melanjutkan, Kalimantan Selatan memiliki lahan rawa lebak seluas 67 ribu hektare. Dia menargetkan, akan merampungkan pembukaan lahan itu paling lambat sepuluh tahun ke depan.
“Kami inginkan Kalimantan tidak tergantung dari daerah lain, khususnya Kalsel. Kemudian, kami ingin ekspor ke negara tetangga. Lahan kita ini sangat subur, harus kita produktifkan," kata Amran.
BACA JUGA: Lebih 17 Ton Pisang Kepok Masuk Pasar Negeri Jiran
Amran mengunggulkan komoditas pangan padi, jagung dan kedelai di Kalsel. Sebab, tanaman pangan tersebut sangat familiar dengan lahan dan iklim di Kalsel.
Amran mengaku akan memberikan sarana dan prasarana di Kalsel. "Hanya butuh pompa yang harganya Rp 150 juta per unit. Itu bisa untuk memenuhi kebutuhan air 200 hektar," kata Amran.
BACA JUGA: Langkah Nyata Kementan Mempercepat Swasembada Bawang Putih
Amran melanjutkan, pihaknya menginginkan mekanisasi di Kalsel. Seperti menggunakan rice transplanter sebagai alat penanaman, combine harvester sebagai alat memanen. Untuk perbaiki irigasi ada ekskavator yang diklaim lebih murah.
"Dulu masih pakai pihak ketiga, sekarang kami beli 215 unit, tahun ini ada 500 unit milik negara yang bergerak dikontrol oleh provinsi," pungkas Amran.(tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Stok dan Stabilitas Harga Pangan di DKI Aman Jelang Ramadan
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga