Amuk Singo Edan

Minggu, 18 Maret 2012 – 07:58 WIB

MALANG- Kemenangan itu akhirnya datang juga. Setelah melalui empat pertandingan beruntun tanpa kemenangan, Dejan Antonic akhirnya mampu mengantarkan Arema IPL (Indonesian Premier League) memenangkan pertandingan kelimanya. Tak tanggung-tanggung, menghadapi PSM Makassar, di Stadion Gajayana, kemarin sore (17/3), Roman Chmelo dkk menang telak 4-0 (2-0).

Faktor sukses kemenangan Arema IPL itu adalah karena pada pertandingan kali ini, Dejan bisa memainkan seluruh pemain terbaiknya, di posisi yang tepat pula. Seperti diketahui, pada pertandingan terdahulu, sejumlah pilar absen. Akibatnya, Dejan terpaksa memainkan pemain bukan pada posisi sebenarnya.

Duet gelandang tengah Marko Krasic dan Anggo Julian patut diacungi jempol pada pertandingan kali ini. Berkat peran keduanya-lah, lini tengah Arema IPL tampil lebih "hidup". Dejan juga mencoba mengeksplorasi agresivitas dua sayapnya, Talaohu Musafry di kiri dan Putut Waringin Jati di kanan.

Pada menit 6, Arema IPL menciptakan peluang pertamanya lewat Marko Krasic. Tembakan spekulasi dari sepupu pemain Juventus Milos Krasic itu, hanya tipis di sisi kiri gawang PSM Makassar yang dikawal Andi Muhammad Guntur. Selang dua menit kemudian, Krasic kembali mengancam lewat headingnya, yang masih melambung tipis di atas mistar gawang.

PSM juga memiliki sejumlah peluang di awal pertandingan. Seperti tembakan M Rahmat pada menit ke-15 yang masih bisa ditepis oleh Deniss Romanovs. Bahkan, bola rebound yang coba ditendang oleh Andi Oddang, masih membentur mistar gawang.

Setelah sejumlah peluang gagal dimaksimalkan, Arema IPL bisa memecah kebuntuan pada menit 24. Bermula dari akselerasi Putut di sayap kanan, mantan pemain PSPS Pekanbaru itu lantas mengirimkan umpan silang ke depan mulut gawang PSM. Andrew Barisic yang memiliki postur di atas bek PSM, dengan mudah mampu menyundul bola masuk ke gawang PSM yang dikawal kiper timnas senior Muhammad Guntur. 1-0 untuk Arema IPL.

Setelah gol pertama itu, anak-anak Singo Edan, julukan Arema terus mengamuk. Seluruh pemain semakin percaya diri untuk menggempur pertahanan PSM. Tak lama berselang, pada menit ke-37, Arema bisa menggandakan keunggulan menjadi 2-0 lewat sontekan Roman Chmelo, memanfaatkan sodoran Talaohu Musafry. Itu adalah gol kelima Roman bersama Arema musim ini. Skor 2-0 itu bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, PSM yang tertinggal dua gol, berusaha menekan pertahanan Arema yang dikomandoi bek timnas Gunawan Dwi Cahyo. Mereka sempat memperoleh satu peluang ketika striker M Rahmat yang sudah berada di depan mulut gawang mencoba melepaskan tembakan. Sayang, tembakan penggawa timnas itu masih jauh dari sasaran.

PSM bermain dengan 10 pemain pada menit ke-63, ketika pemain tengahnya Andi Edy menerima kartu kuning kedua. Unggul jumlah pemain benar-benar dimanfaatkan pemain Arema. Tak puas hanya menang dua gol, mereka terus memburu gol tambahan. Pada menit ke-66, Arema menambah skor menjadi 3-0. Skema gol ketiga Arema cukup apik, di mana crossing Hermawan dari sayap kiri dipantulkan oleh Barisic kepada Talaohu Musafry. Tanpa kawalan, Musafry mampu memperdaya kiper PSM.

Setelah unggul tiga gol, pemain Arema bermain lebih rileks. Sebaliknya, PSM yang berusaha mengejar ketertinggalan, justru sering membuat kesalahan. Pada menit ke-73, bek PSM Satrio Syam yang bermaksud membuang bola sepakan Anggo Julian, justru membuat bola mengarah tepat ke gawang sendiri. 4-0 untuk Arema.

Di penghujung laga, PSM sempat nyaris memperkecil kedudukan. Tepatnya pada menit ke-84 lewat sepakan striker asingnya, Ilija Spasojevic. Acungan jempol patut ditujukan pada kiper Arema IPL Deniss Romanovs sore itu yang mampu mengagalkan tembakan Spaso.  

Kemenangan 4-0 pun bertahan hingga peluit panjang dibunyikan. Kemenangan ini, tak ayal disambut dengan gembira oleh seluruh anggota tim Arema, terutama Dejan Antonic, yang memang sangat rindu kemenangan.

Pada sesi jumpa pers, pelatih berkebangsaan Serbia ini tak henti-hentinya menebar senyum. "Ini adalah hasil dari kerja keras kita selama ini," ujar Dejan.

Ia tak memungkiri bahwa keberhasilannya kali ini disebabkan materi pemainnya memang lebih komplet. "Hari ini, untuk pertama kali saya bisa pilih pemain untuk posisi yang benar," kata dia.

Kunci lain dari kemenangannya adalah, bahwa sejak awal dia memang sudah mengantongi kelemahan dari PSM. "Saya lihat pertandingan mereka melawan Persema. Mereka punya banyak pemain bagus, tapi saya pikir dua bek mereka di kanan dan kiri tidak cukup bagus," ujar dia.

Karena itulah, dia coba mengeksplor kelemahan PSM itu dengan memaksimalkan agresivitas dua saya, Musafry dan Putut.

Selain itu, Dejan juga menyebut, keberanian PSM memainkan banyak pemain muda juga menjadi keuntungan bagi timnya. "Mereka ada masalah banyak pemain terlalu muda. Di pertandingan berat, (pemain muda) tidak bisa mengontrol pertandingan," ujar mantan pelatih timnas Hongkong itu.

Pelatih PSM, Petar Segrt pun tidak memungkiri bahwa banyaknya pemain muda memang cukup berisiko. "Ini adalah risiko memainkan pemain muda. Tapi saya tetap pada komitmen untuk membangun pemain muda. Kita sudah menduga bila akhirnya seperti ini. Kami terima hasil 0-4 ini," ujar pelatih berkebangsaan Kroasia itu. (muf/abm/jpnn/ko)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gelandang Bolton Pingsan di Lapangan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler