Anak Autis Tewas Di-Bully di Pontianak

Senin, 11 September 2017 – 10:32 WIB
Jenazah. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, PONTIANAK - Pasangan Doni Irwan dan Mariance, warga Kompleks Golf Permai, Pontianak baru saja kehilangan Nice Friyandy, anak mereka yang meninggal dengan cara memilukan.

Nice diduga menjadi korban bullying kawannya.

BACA JUGA: Brakk! Avanza vs Sedan, Dua Orang Tewas, Satu Anggota Polisi

''Ini anak saya, lihatlah,'' tutur Doni lirih seraya membuka kain penutup peti mati.

Air mata Doni seketika tumpah. Dia memalingkan kepala seakan tidak tega melihat wajah anaknya yang terbaring tanpa suara di dalam peti tersebut.

BACA JUGA: Masuk Kantor Polisi, Anak Punk Terpaksa Potong Rambut

Sang istri, Mariance, berdiri diam. Perempuan berusia 38 tahun itu tidak kuasa mengucap sepatah kata pun.

Nice yang dikebumikan di Batu Layang, Pontianak Utara, kemarin (10/9) berusia 11 tahun. Dia didiagnosis menderita autisme.

BACA JUGA: Orang Tua Anak Tewas Kecewa Dapat Jawaban Dinkes

Nice diduga dianiaya oleh anak sebaya yang merupakan tetangganya.

Sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedarso, Nice mengembuskan napas terakhir di sana sekitar pukul 17.45 Jumat (8/9).

Peristiwa memilukan yang terindikasi menjadi penyebab Nice meninggal terjadi pada malam sebelum Idul Adha Kamis (31/8).

Sekitar pukul 19.30, meski ibundanya sempat melarang, Nice nekat keluar rumah.

Dia tertarik melihat banyak bocah sebaya di kompleks tersebut.

Namun, berselang beberapa waktu, Nice kembali ke rumah.

Badannya gemetar dan menangis kesakitan sambil memegang kepala.

''Hampir pingsan,'' ungkap pria 43 tahun itu.

Di kepalanya terdapat dua benjolan. ''Di kiri dan kanan. Setelah dia ditangani, kami tanya siapa yang memukul,'' ujar Doni.

Nice menunjukkan lokasi dirinya dianiaya. Bukan hanya itu, kediaman pelaku pun diberitahukan kepada sang ayah.

''Dia menunjuk ke rumah seorang warga, lalu kami hampiri rumah itu. Tetapi, penghuni di rumah itu sedang beribadah. Kami menunggu,'' ucap Doni.

Setelah peribadatan di sana selesai, Nice disuruh menunjuk penganiayanya.

Bocah tersebut mengarahkan telunjuknya ke salah seorang anak.

Doni menghampiri si anak yang ditunjuk itu dan bertanya kepadanya apakah benar demikian.

Namun, si bocah tidak mengaku. ''Kami juga sebagai orang tua tidak boleh memvonis langsung,'' terang Doni.

Mereka pun pulang ke rumah. Nice beristirahat malam itu.

Tetapi, paginya (Jumat, 1/8) dia mengeluh kepalanya sakit.

Sejak itu, kondisi Nice terus menurun. Selasa (5/9) Nice dilarikan ke Rumah Sakit Yarsi di Pontianak Timur.

Namun, kondisi Nice tidak kunjung membaik. ''Melihat seperti itu, saya bilang, saya tidak akan diam. Saya akan buat laporan ke polisi,'' terang Doni. (ambrosius/achmad/riko/iqbal/c4/ami/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelindo III Diminta Segera Tingkatkan Fasilitas di Waingapu


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler