SEOUL - Kepala Kepolisian Korea Selatan, Cho Hyun-Oh, Senin (9/4) kemarin mengundurkan diri dari jabatannya. Langkah itu diambil Cho sebagai bentuk pertanggung-jawaban atas buruknya respon petugas kepolisian Korsel, kala menyikapi laporan kejahatan yang menimpa seorang wanita 28 tahun di kota Suwon, sebelah selatan ibu kota Seoul minggu lalu.
Hanya karena kesalahan komunikasi antara petugas penerima laporan dan polisi di lapangan, si wanita akhirnya ditemukan meninggal dalam konsisi mengenaskan setelah sebelumnya diperkosa. Dalam konferensi pers di Seoul, kemarin, Cho mengatakan bahwa kalau dirinya harus mundur dan bertanggung-jawab atas kelalaian anak buahnya yang tak termaafkan.
Dalam kesempatan tersebut dia pun meminta maaf kepada para keluarga korban. “Saya menyampaikan rasa menyesal yang terdalam atas kelalaian polisi yang berujung kejadian yang mengerikan itu dan atas kebohongan yang telah dilakukan institusi saya demi menutupi kebenaran,” ungkap Cho.
Polisi menemukan tubuh si korban telah dimutilasi pada tanggal 2 April lalu, atau 13 jam setelah ia menelpon nomor telepon darurat polisi dari rumahnya untuk melaporkan upaya pemerkosaan oleh seorang pria. Si wanita telah memberikan alamat lengkap rumahnya kepada petugas penerima laporan sesaat sebelum si penjahat memasuki kamarnya pada malam hari tanggal 1 April.
Bahkan, saluran telepon tersebut tetap tersambung ketika si korban berteriak kesakitan dan memohon kepada si penjahat agar tidak dibunuh. Polisi memang sudah menangkap si pembunuh yang teridentifikasi sebagai seorang imigran keturunan China berumur 42 tahun.
Kepada petugas pria tersebut mengaku memutilasi tubuh korban dan memasukan sebagiannya ke dalam bak sampah di rumahnya yang berada berdekatan dengan tempat kejadian perkara.
Namun polisi telah mengakui adanya kesalahan komunikasi antara petugas penerima laporan dan petugas di lapangan lantaran birokrasi yang berbelit-belit. Akibatnya, petugas di lapangan menghabiskan waktu berjam-jam menyusuri wilayah yang salah untuk mencari rumah korban.
Polisi juga mengaku telah berbohong kepada media dengan mengatakan mereka telah mengirimkan petugas dalam jumlah yang sangat besar untuk memeriksa daerah pemukiman korban setelah kasus ini menjadi sorotan di media.
Karenanya Cho dalam pernyataannya kepada pers menjanjikan bahwa keluarga korban akan mendapat kompensasi dan uang duka dari negara. Menurut seorang penasehat bagi Presiden Lee Myung-Bak, pengunduran diri Cho akan dengan lapang dada diterima oleh sang presiden.(afp/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Roket Korut, Ganggu Penerbangan Tokyo-Jakarta
Redaktur : Tim Redaksi