Anak Buah Megawati Sindir Keras Anies Baswedan, 5 Tahun Kerja Hanya Ubah-ubah Nama

Senin, 22 Agustus 2022 – 11:56 WIB
Diskusi Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI 'Apa yang Sepatutnya Dikerjakan 2 Tahun Penjabat Gubernur DKI Jakarta 2022-2024?', Senin (22/8). Foto: Ryana Aryadita Umasugi/JPNN.com

jpnn.com - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan masa jabatan 5 tahun Gubernur Anies Baswedan hanya berdebat soal perubahan nama.

Perdebatan menganai perubahan nama tersebut dimulai dari program normalisasi yang diubah Anies menjadi naturalisasi.

BACA JUGA: Daftar Makanan dan Minuman Pemicu Mendengkur Jadi Makin Parah

Hal ini diungkapkan Gembong dalam diskusi Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI 'Apa yang Sepatutnya Dikerjakan 2 Tahun Penjabat Gubernur DKI Jakarta 2022-2024?'.

“Selama 5 tahun berdebat soal istilah apakah pakai normalisasi atau naturalisasi tetapi tidak dikerjakan dua-duanya,” ucap Gembong, Senin (22/8).

BACA JUGA: Thariq Halilintar dan Fuji Dikabarkan Segera Lamaran, Haji Faisal: Saya Juga Punya Cincin, nih

Selain itu, perubahan dalam sejumlah bidang seperti mengubah nama 22 jalan juga dari rumah sakit menjadi rumah sehat.

Gembong bahkan memberi julukan kepada mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu sebagai bapak perubahan nama.

BACA JUGA: Anies Baswedan Sudah Pakai Kaus PKS, Apa Maksudnya?

“Tidak ada pekerjaan spektakuler selama 5 tahun yang dikerjakan Anies, hanya perubahan (nama). Perubahan pulau jadi pantai, bapak Anies saya juluki sebagai bapak perubahan nama,” kata dia.

Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta ini menambahkan selama 5 tahun menjabat, Anies jago dalam berbicara ketimbang bekerja.

“Selama tahun ini kan kita hanya menunggu. Narasi dia bagus orang bisa klepek-klepek kalau dengar, ahli bahasa tetapi tidak ahli kerja,” tuturnya.

Diketahui, Gubernur Anies Baswedan resmi mengubah 22 nama jalan di Jakarta pada 27 Juni lalu. Hal ini diatur dalam Keputusan Gubernur Nomor 565 Tahun 2022.

Selain nama jalan, beberapa nama gedung juga diubah dengan nama tokoh Betawi.

Lalu pada 8 Agustus, Anies melakukan penjenamaan RSUD menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta.

Dia beralasan, selama ini masyarakat datang ke rumah sakit hanya saat sedang tidak sehat. Anies berharap, ke depannya masyarakat mendatangi rumah sakit saat dalam kondisi sehat. (mcr4/jpnn)


Redaktur : Yessy Artada
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler