Anak Buah Prabowo Minta Dirjen Perhubungan Udara Dicopot

Minggu, 15 Oktober 2017 – 09:47 WIB
Arief Poyuono. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono meminta agar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso dicopot.

Sebab, Arief kecewa dengan melihat hasil International Civil Aviation Organization, yang menyatakan secara organisasi Indonesia di bawah Fipilina. Bahkan, jauh di bawah Angola. Hal ini terungkap dalam proses audit yang sedang berjalan sampai pertengahan Oktober nanti.

BACA JUGA: Anak Buah Prabowo Sebut Jokowi Lari dari Kenyataan

Menurut Arief, hal ini menunjukkan ketidakmampuan jajaran Kemenhub utamanya Ditjen Perhubungan Udara.

“Ini keterlaluan, ini kegagalan yang memalukan. Menhub harus usulkan pada Presiden Jokowi untuk copot Dirjen Perhubungan Udara,” tegas Arief, Sabtu (14/10).

BACA JUGA: Gerindra Rugi jika Usung Khofifah di Pilgub Jatim

Menurutnya dirjen beserta seluruh jajaran di bawahnya gagal total mengawal keunggulan kedirgantaraan Indonesia yang menjadi salah satu negara dengan wilayah udara terbesar di dunia.

"Kami mencermati sepak terjang Direktur Jenderal menempatkan Indonesia berada di bawah rata rata 185 negara di dunia hampir dalam segala aspek audit ICAO,” ujar Arief.

BACA JUGA: Lolos Audit, Airasia Diingatkan Dirjen Udara

Arief menyatakan bisa lihat dari cukup banyak kebijakan yang diambilnya. Kemudian, dibiarkan lolos menjadi kebijakan yang dikeluarkan menteri. “Seperti lolosnya Dirut Garuda Indonesia yang tidak memenuhi kualifikasi menurut CASR (Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil),” katanya.

Menurutnya, ditunda-tundanya kenaikan PSC (airport tax) disebut-sebut untuk Angkasa Pura dalam rangka peningkatan pelayanan.

Padahal, Angkasa Pura sedang dibebani tugas besar untuk terus menjalankan percepatan pembangunan Infrastruktur pelayanan bandara.

Ketua Umum Federasi Serikat BUMN Bersatu menilai sungguh aneh dirjen yang pernah duduk sebagai komisaris Angkasa Pura dan ikut setuju serta menandatangani usulan anggaran tersebut, malah menghambat.

“FSP BUMN bersatu banyak menerima keluhan dari karyawan di lingkungan Angkasa Pura. Ini sesuai data yang ada di FSP BUMN Bersatu ya,” ujar Arief..

Sekarang, kata dia, KPK tengah mengusut proses pengadaan pesawat Karibou di Papua serta pembiaran dugaan pelanggaran regulasi dalam pengoperasiannya.

Terakhir terbukti bahwa secara organisasi sektor Perhubungan Udara masuk di dalam jajaran yang terburuk di dunia.

"Bayangkan saja kurang dari 50 persen pertanyaan protokol dari audit ICAO yang dianggap cukup, rendah sekali pencapaian ini,” kata Arief.

Dia juga mengkhawatirkan ada upaya menggembosi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dengan cara membiarkan sang menteri mengambil keputusan-keputusan yang keliru.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Arief Poyuono Pesimistis Aksi 299 akan Berhasil


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler