jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Gerindra Moh Nizar Zahro menilai tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin mengalami kebuntuan ide untuk mengangkat elektabilitas pasangan nomor urut 01 tersebut jelang Pilpres 2019.
Hal itu menurut Nizar, bisa dilihat dari upaya pendukung Jokowi-Ma'ruf menggoreng isu Orde Baru (Orba). "Pengusungan isu Orba oleh kubu Jokowi-Ma'ruf membuktikan kubu sebelah mengalami kebuntuan. Isu apa pun ternyata sulit mengangkat elektabilitas Jokowi-Ma'ruf," kata Nizar kepada JPNN, Sabtu (22/12).
BACA JUGA: Janji Prabowo di Depan Umat Kristen
Anggota Komisi X DPR ini menilai berbagai program yang dijalankan gagal mengangkat performa Jokowi sebagai capres petahana. Baik itu infrastruktur, bagi-bagi sertifikat, program keluarga harapan (PKH) dan banyak lainnya.
"Karena problem rakyat adalah soal ekonomi. Di mata rakyat, Jokowi dianggap gagal mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Harga-harga kebutuhan melambung tinggi," sebutnya.
BACA JUGA: Jokowi Dorong Penerima Dana Desa Berinovasi
Kegagalan mewujudkan kesejahteraan ekonomi, lanjut legislator asal Madura ini, mendorong pendukung Jokowi-Ma'ruf menggunakan isu Orba untuk menakut-nakuti rakyat. Padahal jika diamati, para tokoh Orba justru lebih banyak di kubu petahana.
"Bisa dipastikan isu Orba akan gagal juga mengerek elektabilitas Jokowi-Ma'ruf. Rakyat semakin cerdas dan sudah paham kubu mana yang sesungguhnya telah menerapkan cara-cara Orba," jelas Nizar.
BACA JUGA: Apa Obrolan Boy William Saat Ngevlog Bareng Jokowi di Mobil
Penerapan cara-cara Orba, tambah ketua umum Satria Gerindra ini, bisa dilihat dari cara rezim memperlakukan pihak-pihak yang kritis terhadap pemerintah.
"Lihat saja sekarang, sudah berapa puluh orang yang ditangkap hanya gara-gara memposting kritikan di wall facebook. Bisa disimpulkan rezim sekarang tak ubahnya seperti rezim Orba yang sedikit-sedikit main tangkap," tandasnya. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ikhtiar Kiai Maruf Hijrah dari Kultural ke Struktural
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam