Anak Buahnya Hilang, Mendagri: Kalau Ada Kantornya (Gafatar) Segera Ditutup!

Rabu, 13 Januari 2016 – 19:13 WIB
Tjahjo Kumolo. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Anak buah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo yang hilang ternyata lebih dari satu orang. Informasi diketahui setelah sebelumnya kementerian ini melakukan telaah, pascamerebaknya informasi orang hilang di sejumlah daerah diduga bergabung dengan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

"Hasil telaahan yang ada, anggota kami di Kemendagri hilang. Tidak hanya satu, lebih lho. Kami akan monitor semua daerah, kalau ada kantornya (Gafatar) segera ditutup," ujar Tjahjo, Rabu (13/1).

BACA JUGA: PEDES! Rizal Ramli Dinilai Lebih Banyak Ngomong Dibanding Kerja

Menurut mantan anggota Sekjen DPP PDI Perjuangan ini, anak buahnya yang tidak diketahui keberadaannya hingga saat ini, salah seorang di antaranya alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Namun ia belum merinci lebih jauh apakah benar anak buahnya bergabung dengan Gafatar.

"Alumni IPDN enggak ada proses, tahu-tahu hilang. Dari telaahan Kemendagri, itu (Gafatar) merupakan bagian dari sebuah organisasi tertentu. Saya enggak bisa sebut apa, Anda bisa cek siapa pendiri dan siapa orang-orangnya," kata Tjahjo. 

BACA JUGA: Fadli Zon: Dukung Wacana Menggunakan GBHN Tapi Jangan Seperti Dulu

Kiprah Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Gafatar mulai merebak setelah sebelumnya dokter Rica asal Yogyakarta menghilang sejak 30 Desember lalu. Ia kemudian ditemukan di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, beberapa hari lalu. Gerakan ini disebut-sebut bertentangan dengan ajaran agama Islam. Karena itu kemudian pemerintah melakukan pengawasan.

"Fungsi Kesbangpol yang sekarang Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum itu tugasnya mencermati, mengawasi setiap gelagat perkembangan dinamika dan tumbuhnya oragnisasi-organisasi,"ujar Tjahjo. (gir/jpnn)

BACA JUGA: Kemendagri: Pimpinan Gafatar Tak Bisa Ditangkap Begitu Saja

BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Gaya Johan Budi di Hari Pertama Kerja


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler