Anak Krakatau Erupsi, Masyarakat dan Wisatawan Dilarang Mendekat di Jarak Ini

Sabtu, 11 April 2020 – 06:49 WIB
Arsip Foto. Erupsi Gunung Anak Krakatau terlihat dari KRI Torani 860 saat berlayar di Selat Sunda, Lampung, Selasa (1/1/2019). Foto: Antara/Sigid Kurniawan

jpnn.com, JAKARTA - Gunung Anak Krakatau erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik sekitar 657 meter di atas permukaan laut pada pukul 22.35 WIB, Jumat (10/4).

Berdasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi Magma Indonesia, Kementerian ESDM, yang dikutip di Jakarta, Sabtu, erupsi tersebut terekam dalam seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm.

BACA JUGA: Terdengar Dentuman Keras di Jakarta, Letusan Anak Krakatau? Ini Penjelasan PVMBG

Aplikasi Magma Indonesia, magma.vsi.esdm.id itu juga menyebutkan aktivitas seismik ditandai dengan erupsi tremor yang terjadi terus menerus.

Berdasarkan pantauan kamera pengawas atau CCTV pada pos pemantauan Gunung Anak Krakatau, abu vulkanik berwarna hitam dan abu-abu itu bergerak ke arah timur dengan ketinggian sekitar 500 meter dari dasar kawah.

BACA JUGA: Merapi Kembali Erupsi, Jangan Ada Aktivitas Dalam Radius 3 Kilometer

PVMBG menyebutkan tingkat aktivitas gunung yang terletak di Selat Sunda itu berada pada level II atau waspada.

PVMBG mengimbau masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius dua kilometer dari kawah.(antara/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler