jpnn.com - TASIK - Reihan Faiq Yaulhaq, 10, bocah asal Cibeunying Kaler Kota Bandung kabur dari rumahnya karena tidak tahan melihat ayah dan ibunya sering bertengkar. Kamis malam (11/6) dia ditemukan di wilayah Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya. Murid kelas IV SDN Cihaurgeulis itu mengalami luka di kepala diduga akibat terkena lemparan gelas.
Kapolres Tasikmalaya AKBP Susnadi SIK mengatakan murid kelas empat SDN Cihaurgeulis, Bandung itu ditemukan warga di Cigalontang sekitar pukul 20.00 Kamis (11/6). Warga kemudian melaporkanya ke Polsek Cigalontang. Bocah laki-laki itu pun kemudian ditampung di markas polisi yang dipimpin AKP Idan Wahyudi SH itu.
BACA JUGA: Mahasiswa Ini Sembunyikan Ceweknya di Kamar Mandi saat Digerebek Warga
Reihan mengaku datang ke Tasikmalaya menumpang mobil Jeep, truk dan angkutan bak terbuka. Jadi tidak ada yang membawanya khusus ke Tasik. "Sebisanya dia numpang-numpang pada kendaraan yang lewat," ujar Susnadi di Mapolres Tasikmalaya kemarin.
Sesampainya di Tasik, Reihan yang tadinya mencari saudaranya malah tidak bisa menemukan alamat pasti mereka hingga nyasar di Cigalontang.
"Sebelumnya Reihan diamankan dulu di Polsek Cigalontang. Sekarang dirawat di Mapolres Tasikmalaya untuk sementara," terang kapolres.
BACA JUGA: Teriakan Sinsi Selamatkan Rumahnya dari Kebakaran
Bocah yang mengaku sudah tiga kali kabur dari rumahnya itu mengalami luka di kepala. "Saat dilakukan pemeriksaan oleh dokter klinik Polres Tasikmalaya kepalanya memar akibat dilempar gelas oleh orang tuanya," beber Susnadi. Gelas itu mengenai Reihan saat orang tuanya bertengkar. Kata Susnadi, gelas itu tidak ditujukan langsung ke bocah laki-laki itu.
Terkait informasi bahwa Reihan kabur dari rumah karena nilai rapotnya jelek, kata Susnadi itu tidak benar. “Itu hanya alibi orang tuanya,” terang perwira yang pernah bertugas di Poso ini.
BACA JUGA: Alamak... Sepeda Motor Dicuri dari Asrama Polisi
Sebelumnya, informasi yang dihimpun Radar, begitu Reihan ditemukan di Cigalontang, pihak polsek setempat berkoordinasi dengan polsek di tempat tinggal orang tua Reihan di Kota Bandung hingga didapatkan data dari orang tuanya bahwa yang bocah laki-laki itu kabur karena nilai rapotnya yang jelek.
Terkait luka memar di kepala Reihan, polisi masih mendalami dugaan kekerasan yang dilakukan orang tua bocah yang memiliki adik yang masih kecil itu.
"Mudah-mudahan orang tuanya merawat dengan baik kemudian jangan sampai melakukan kekerasan terhadap anaknya karena anak–anak ini tidak mengerti apa-apa. Jangan sampai melampiaskan amarah dan kekerasan terhadap anak," harapnya.
Bripka Josner Ringo SS SH, pejabat sementara Kanit PPA Polres Tasikmalaya mengatakan Reihan tidak mau pulang meskipun ayahnya, Arif Surahman menjemput anak laki-laki itu ke Mapolres Tasikmalaya Jumat siang.
"Untuk sementara Reihan tidak mau pulang ke rumahnya karena masih trauma dengan apa yang terjadi kepadanya. Ditakutkan jika Reihan dibawa pulang sekarang dia akan kabur kembali," jelasnya.
Arif Surahman, 40, ayah Reihan mengaku tadinya ingin mambawa pulang anaknya itu ke rumah di Bandung karena ibunya sedang sakit. Jangan sampai menjadi pikiran bagi istri, namun Reihan tetap tidak mau pulang. Dia mengaku memang suasana rumah tangganya kurang kondusif. Dia dan istri sering cekcok karena sudah tidak kuat melihat istri yang sakit-sakitan.
"Biasanya Reihan ini jika saya sedang di luar bekerja suka disuruh untuk merawat ibunya dan membeli makan. Imbas pertengkaran dengan istri, anak selalu menjadi sasarannya," aku pria yang sehari-hari menjadi sopir ini. (mg13/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oknum PNS Bonbol Didakwa Perkaya Diri dari Proyek Diklat Prajabatan
Redaktur : Tim Redaksi