Anak Sulit Makan Sayur, Nasabah PNM Mekaar Langsung Sulap Pare Jadi Menu Andalan 

Rabu, 24 Juli 2024 – 18:30 WIB
Yulianti, nasabah dari binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar. Dokumentasi PNM Mekaar

jpnn.com, JAKARTA - Yulianti, nasabah dari binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar berbagi cerita tentang ihwal idenya menjalankan bisnis berupa camilan sayur pare.

Yulianti mengaku menawarkan produk pare karena permasalahan sang anaknya yang suka camilan, tetapi tidak menyukai sayuran.

BACA JUGA: PNM Menyalurkan Bantuan di Bali, Ingin Rumah Ibadah Nyaman Bagi Masyarakat

Dia kemudian berpikir membuat jajanan yang sehat hingga akhirnya tercetus sayur pare yang punya kandungan bagus untuk pencernaan sebagai camilan.

"Saya coba bagaimana sayur pare bisa dikonsumsi anak saya dengan rasa yang berbeda. Akhirnya pare saya modifikasi ditambahkan adonan tepung agar jadi pare crispy,” kata Yulianti dalam keterangan pers dari PNM, Jakarta, Rabu (24/7).

BACA JUGA: Terima Kasih Fadly Alberto Striker Timnas U-16 kepada PNM

Dia mengaku bisnisnya memang tidak berjalan mulus di awal. Namun, hal itu tidak membuatnya patah semangat.

Yulianti terus mengeksplorasi ramuan sehingga menemukan racikan dan cara memasak yang pas serta disukai sang anak berupa pare crispy.

BACA JUGA: Kisah Inspiratif AO PNM, dari Arena Silat ke Nasabah Mekaar

Yulianti kemudian membagikan cerita suksesnya membuat camilan sehat anak melalui akunnya di Facebook.

Dari situ, kata Yulianti, dia mulai mendapat beberapa pelanggan. Sejumlah follower-nya di Facebook meminta barang tester setelah jamur crispy disukai sang anak.

"Lama-lama banyak yang pesan dan akhirnya saya jadi serius jualan di tahun 2023, tetapi sebelum itu saya juga menjual olahan telur bebek,” tutur perempuan tangguh yang menjadi tulang punggung keluarga itu.

Menurut Yulianti, kunci dari bisnis camilan itu harus memiliki ciri khas sendiri, konsisten dan terus belajar. 

Selain itu, kemasan yang menarik juga menjadi daya tarik awal agar masyarakat membeli. Ia merasa beruntung telah menjadi bagian dari PNM Mekaar karena mendapatkan pelatihan untuk pengembangan usaha secara gratis.

“Saya terbantu untuk dapat modal dengan mudah, tidak perlu jaminan. Tampilan produk jualan saya juga jadi lebih menarik setelah dibantu dibuatkan saat pelatihan pembuatan kemasan produk,” tambahnya.

Saat ini, usaha Yulianti dengan nama brand Bakoel Oza sudah memiliki sertifikat halal dengan omset hingga 20 juta rupiah per bulan. 

Pembelinya pun makin beragam mulai dari masyarakat umum, dinas perkantoran pemerintah dan juga telah dipasarkan di salah satu hotel bintang 4 di daerahnya. 

Yulianti percaya dengan semangat pantang menyerah usaha skala rumah tangga bisa bersaing dengan UMKM lainnya. (ast/jpnn)


Redaktur : Natalia
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
PNM   PNM Mekaar   UMKM   camilan sehat  

Terpopuler