jpnn.com - PEKANBARU - Saiful Rahmad, teknisi AirAsia QZ8501 asal Pekanbaru, Riau adalah anak seorang pensiunan Bintara TNI AU dan pernah tinggal di kompleks AURI Pekanbaru. Ia lahir Pekanbaru, 11 september 1976 dan menamatkan pendidikan di SD Angkasa, Komplek AURI di Kota Bertuah.
Penemuan jenazah dan serpihan pesawat AirAsia QZ8501 dan korban tujuan Surabaya-Singapura yang hilang sejak Minggu (28/12) lalu itu, membawa rasa syukur sekaligus suasana duka.Nunung Nursiyah (47), kakak Saiful berharap agar adiknya segera ditemukan.
BACA JUGA: Pengakuan Pilot, Langit Asia Tenggara Bikin Stres
Harapan itu sejalan dengan asa dari anak Saiful. Dari pernikahannya dengan Yeni, Saiful dikarunia tiga anak. Mereka masih kecil-kecil. Putri pertama Saiful bernama Najwa, masih duduk di bangku sekolah dasar (SD), sedangkan Jaumar dan Arkan belum bersekolah. Mereka menetap di Surabaya, mengikuti penempatan tugas Saiful di sana.
Arkan yang menelpon Nunung dari Surabaya menyatakan bahwa pesawat ayahnya tidak jatuh. Omongan polos dari bocah ini pun membuat haru keluarga Saiful yang berada di Pekanbaru.
BACA JUGA: Posko Crisis Center Pindah ke RS Bhayangkara
''Pesawat ayahku tidak jatuh. Pesawat ayah hanya belok saja,'' kata Arkan yang membuat haru keluarga seperti yang dilansir Pekanbaru Pos (Grup JPNN.com).
Nunung berharap akan ada mukjizat dari pencarian Tim SAR yang sudah memasuki hari kelima, Kamis (1/1). Kalau pun tidak selamat, ia berdoa agar jasad adiknya ditemukan.
BACA JUGA: Sampel DNA 67 Keluarga Sudah Diambil
"'Bagi kami yang terpenting, jasad Saiful bisa ditemukan,'' kata Nunung lirih. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasil Identifikasi 2 Jenazah Mulai Dicocokkan Antemortem Keluarga
Redaktur : Tim Redaksi