Anak Tukang Roti yang Kenyang di Kursi Pelatih

Rabu, 02 Mei 2012 – 02:20 WIB
Roy Hodgson. Foto : Daily Telegraph.

LONDON -  Asosiasi Sepakbola Inggris, FA, telah mengumumkan Roy Hodgson sebagai pelatih baru The Three Lions.  Pelatih West Bromwich Albion ini mengisi kursi lowong yang ditinggalkan Fabio Capelo. Dalam kesepakatannya dengan FA, Hudgson akan melatih Wayne Rooney dan kawan-kawan selama empat tahun.

Lalu siapakah Roy Hodgson ini? Hodgson kecil lahir di Croydon, Surrey, Inggris 9 Augustus 1947. Pria yang lahir dari  pasangan pembuat roti dan buruh di pabrik kimia ini memulai karir sepak bola pada tim muda Crystal Palace, Inggris 1963. Posisinya adalah defender.

Dua tahun kemudian ia masuk ke tim senior klub tersebut sebelum kemudian pindah ke Tonbrige Angels pada 1966. Pada 1969  Hodgson hijrah Gravesend & Northfleet kemudian ke Maidstone United pada  1971. Setahun di sini, ia memutuskan pindah pada 1972  ke Ashford Town lalu ke Berea Park pada 1973. Selanjutnya, Hodgson mengakhiri karirnya sebagai pemain di tahun 1976 bersama Carshalton Athletic.

Setelah gantung sepatu, Hodgson memulai karir kepelatihannya bersama klub Swedia, Halmstad, dari 1976 hingga 1980.  Hodgson berhasil membawa Halmstad juara  liga di Swedia pada 1976 dan 1979.

Dari Swedia ia pulang kampung ke Inggris menangani  Bristol City pada 1980. Namun di klub ini Hodgson tak sukses karena krisis keuangan yang melilit klub tersebut. Ia pun kemudian kembali ke Swedia menangani Oddevold pada 1982, kemudian pindah ke Orebro pada 1983 hingga 1984. Di dua klub ini Hodgson tak meraih juara.

Masih dari Swedia, ia kemudian pindah perahu mengemudikan klub Malmo FF dari 1985 hingga1989. Di klub ini, Hodgson cukup berhasil dan mampu mengantar klubnya menjuarai sejumlah liga. Di antaranya Champions (Liga Swedia) 1986, 1988, dan Allsvenskan" 1985 dan 1989, serta  Piala Swedia 1986 dan 1989.

Meski terbilang sukses di klub ini Hodgson tak betah di Swedia lantaran pajak penghasilan yang tinggi bagi expatriat seperti dirinya. Ia kemudian hijrah ke Swiss menukangi  Neuchâtel Xamax pada 1990–1992. Dari sinilah Hodgson kemudian dipercaya melatih Tim
Nasional Swiss sejak 1992 hingga 1995.

Selama melatih Swiss, Hodgson berhasil membawa negara yang terkenal dengan industri arloji dan cokelat itu lolos ke putaran final piala dunia 1994. Satu grup dengan Italia, Hodgson membawa timnya melaju ke 16 besar. Namun dalam putaran ini langkah Swiss terhenti oleh Spanyol.

Dari Swiss, Hodgson kemudian menangani raksasa Italia, Inter Milan pada periode 1995 hingga 1997.  Saat itu Hodgson berhasil mengantar Inter ke final UEFA Cup 1997. Namun di partai puncak itu ia gagal membawa Javier Zanetti dan kawan-kawannya mengangkat trofi setelah kalah dari klub Jerman, Schalke 04.

Gagal di Italia, Hodgson mudik ke Inggris untuk menangani Blackburn Rovers selama 1997–1998. Hanya setahun di Blackburn, Hosgson balik lagi menangani Inter pada 1999 sebagai pelatih sementara. Di dua klub ini Hodgson tak mengangkat piala.

Selanjutnya masih pada 1999, Hodgson kembali ke Swiss untuk menangani Grasshopper. Setahun di klub tersebut ia hengkang ke Denmark menangani FC Copenhagen dari 2000 sampai dengan 2001. Di sini ia mengulangi tangan dinginnya sebagai pelatih dengan membawa FC Copenhagen menjuarai Super Liga dan Piala  Super Denmark pada 2001.

Pada tahun tersebut ia hengkang Italia untuk menangani Udinese. Namun tak lama, ia dipanggil sebagai  pelatih Timnas Uni Emirat Arab pada 2002–2004.

Gagal di UEA, Hodgson hijrah melatih klub Norwegia, Viking  2004–2005, kemudian menjadi manajer Timnas  Finlandia pada 2006–2007. Di dua klub ini tak ada hasil maksimal yang ditorehkannya.

Ia kemudian pindah ke Inggris untuk mengurus Fulham pada 2007–2010. Lumayan, Hodgson berhasil membawa Fulham sebagai Finalis UEFA Cup pada 2010.

Dari klub ini Hodgson melatih  Liverpool pada 2010–2011. Namun ia didepak karena tak membawa peningkatan berarti bagi The Reds. Terakhir sejak 2011 lalu ia menangani  West Bromwich Albion sebelum dipinang FA sebagai manager Inggris.(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Siap Gantikan Peran Lim


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler