LANGKAT - Setahun yang lalu ayah Budi (16) dipanggil sang pencipta. Karena itu jugalah ia harus rela putus sekolah dibangku sekolah menengah pertama (SMP) karena ibunya tak mampu lagi meneruskan sekolahnya.
Sejak saat itu Budi membantu ibunya mencari nafkah menghidupi ketiga adik-adiknya. Remaja yang menetap di Dusun Paya Renggo, Desa Gunung Tinggi,Kecamatan Serapit, Langkat inipun mau kerja apa saja asalkan mendapatkan uang.
Dan kemarin, kegigihan Budi dalam bekerja dimanfaatkan Juned (35) warga Desa tanjung Keriahen, Kecamatan Selesai, Langkat. Juned meminta Budi untuk melangsir buah kelapa sawit diareal perkebunan PTPN-II Tanjung Keliling.
Meski sempat ragu, tapi Juned mengatakan kalau masalah keamanan Budi tak usah risau, sebab semuanya sudah diatur oleh Juned. Begitu juga soal gaji, Juned juga mengatakan Budi tenang aja.
"Kalau masalah gajimu jangan kau pikirkan, yang penting kau masuk kerja melangsir buah sawit itu, begitu juga keamanan, semuanya sudah diatur jadi tenang aja," ujar Juned kala itu.
Yakin dengan perkataan Juned, bersama sembilan orang warga lainnya, Budi masuk keareal perkebunan untuk melangsir sawit yang telah menumpuk ditempat itu. "Aku dibangunkan dari rumah sekitar jam 01.00 Wib dini hari oleh Juned, kami langsung menuju areal perkebunan, saat itu ku lihat sudah banyak buah sawit di bawah pohonnya‚" tutur Budi.
Karena tertangkap tangan mengambil tandan sawit tersebut, oleh pihak perkebunan Budi langsung diboyong ke Polres Langkat untuk diproses secara hukum. " Tersangka tidak kita tahan, sebab masih dibawah umur, kita hanya kenakan wajib lapor saja kepada bocah ini," ujar Kasat Reskrim AKP Aldi Subartono SH Sik.(wis/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bocah Dicabuli Pedagang Nasi
Redaktur : Tim Redaksi