jpnn.com - Tokoh pers nasional Dahlan Iskan menilai PDI Perjuangan terlukai oleh manuver kadernya cum Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.
Dahlan meyakini waktu akan menyembuhkan luka, seperti juga kakinya yang minggu lalu terluka akibat tajamnya bambu.
BACA JUGA: Kapan Bertemu Megawati Bahas Gibran? Prabowo Jawab Begini
Puan Maharani menyalami Prabowo Subianto di sela acara peringatan Hari Santri. Disway
"Pedih sekali. Luka itu pun saya bawa pergi. Jauh. Benar, di Tiongkok luka itu sembuh. Akan tetapi, itu bukan luka politik," kata Dahlan dalam esainya berjudul Luka Puan, edisi Senin (23/10).
BACA JUGA: Ogah Bicarakan Gibran bin Jokowi, FX Rudy Fokus pada Instruksi Megawati
Kolumnis kondang itu menilai PDI Perjuangan sedang memproduksi obat luka dengan melarang seluruh kader bicara apa pun soal Gibran.
Bahwa Gibran kader PDI Perjuangan, itu sudah masa lalu. Termasuk soal dia baru bisa jadi wali kota Solo berkat jasa partai, lupakan saja.
BACA JUGA: Prabowo-Gibran Berduet, Irwan Fecho Isyaratkan KIM Akan Diperkuat 1 Partai Lagi
"Kini Gibran sudah dewasa. Sudah menjadi kader partai lain. Jadi cawapresnya Capres Prabowo Subianto. Biarkan," tulisan Dahlan.
Begitu pula dengan adiknya Gibran, Kaesang Pangarep yang sudah menjadi ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Biarkan juga.
"Rasanya sikap baru PDI Perjuangan itu dewasa sekali. Bisa jadi obat sakit hati yang mujarab. Sambil menanti waktu yang akan lewat," tuturnya.
Jateng Bakal Jadi 'Medan Perang'
Menurut Dahlan, PDI Perjuangan pilih kembali fokus pada diri sendiri dan memenangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Terutama memenangkan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Membicarakan terus luka itu hanya akan memperdalam luka. Jateng harus dimenangkan. Pun Jatim. Sadar, menang di Jabar sulit," ucapnya.
Maka dalam Pilpres 2024 nanti, Jateng akan jadi palagan atau medan perang baratayuda politik: antara Gibran dan Ganjar. Sama-sama muda. Dari satu kandang.
Jatim juga jadi palagan: antara Muhaimin dan Mahfud MD. Hanya Mahfud pernah di HMI dan dekat dengan Muhammadiyah. Maka ada tokoh NU yang mengingatkan Mahfud agar kalau mengucapkan salam pakai salam khas NU.
Akan tetapi, Dahlan menilai PDI Perjuangan punya plus-plus; wilayah Jatim sisi barat adalah milik merah.
Wilayah barat ini juga jadi tanggung jawab Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kalau ingin memberi sumbangan nyata bagi koalisi Prabowo.
Terlebih lagi, SBY orang Pacitan yang punya basis di daerah itu, bahkan putranya, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas selalu kelebihan suara di dapil VII Jatim itu.
"Kalau Prabowo-Gibran bisa menang di wilayah ini, AHY layak dapat jatah menteri. Dan kalau Prabowo menang di Jateng, Gibran layak dapat kursi wapres yang bukan sekadar wapres," tutur Dahlan.
Bagaimana dengan Jabar? Provinsi ini adalah palagan antara Anies dan Prabowo. Begitu juga Banten.
"Berarti seluruh Jawa adalah palagan. Ini sekaligus berarti kali ini suara luar Jawa menjadi penting. Tumben," kata Dahlan.
Dalam analisis Dahlan, inilah pilpres yang 'gempanya' akan mencapai 15 skala richter. Berita baiknya: peristiwa besar akan melahirkan tokoh besar.
Mungkin tokoh itu ialah Gibran, atau Puan Maharani, mungkin Anies Baswedan. Atau ketiga-tiganya sekaligus. Atau mungkin, justru di luar tiga orang itu.
Dahlan juga mengatakan baru dari peristiwa ini dia melihat Puan terasa matang, bijak, beraura, dan terampil dalam mengolah kata-kata.
Puan sekarang menurutnya satu loncatan jauh dari, misalnya, ketika membuat video viral saat Pak Jokowi menghadap Bu Megawati.
"Dari peristiwa ini Mbak Puan seperti lahir sebagai tokoh berwajah baru. Masih harus terus dilihat sampai gempa mereda. Semua sedang menanti tokoh besar berhati besar dari peristiwa besar," tulisan Dahlan.(*/jpnn.com)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam